2. Perang Jempana
Perang jempana dengan mengusung tandu atau jempana yang berisi sesajen dan simbol Dewata yang diiringi dengan tabuhan Gong Baleganjur. Puncak dari tradisi ini disebut Ngambeng Jempana.
Pada tradisi ini, dewa-dewa dilambangkan dengan uang kepeng serta benang tridatu yang dikeluarkan dari Jempana dan kemudian di kembalikan ke Pura. Air Suci akan dipercikkan ke warga oleh pemuka agama setelah kegiatan berakhir.
3. Ngurek
Tradisi Ngurek ditunjukkan untuk mengundang Dewa dan para Rencang-Nya, agar berkenan menerima persembahan ritual saat upacara. Penamaan Ngurek berasal dari urek yang berarti menusuk.
Saat pelaksana Ngurek Kerasukan, masyarakat meyakini bahwa Dewa sudah turun ke dunia. Dalam kondisi tersebut, pelaksana Ngurek akan atraksi aksi serupa debus, yakni menyakiti diri sendiri tanpa merasakan sakit.
4. Nglawang Barong
Nglawang Barong dipercaya oleh masyarakat Bali sebagai aktraksi yang dapat menolak bala, mengusir roh jahat, dan melindungi penduduk dari wabah penyakit. Barong dalam kepercayaan Hindu adalah lambang dari perwujudan Sang Banaspati Raja yang bertugas melindungi manusia dari bahaya.