Alumni HMI Cabang Semarang Ini Pertanyakan Apa Maksud Surat MN-KAHMI?

- 10 November 2021, 06:27 WIB
Dani Muhtada, PhD yang merupakan Alumni HMI Cabang Semarang mempertanyakan surat penjelasan MN-KAHMI terkait penjelasan tentang Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita.
Dani Muhtada, PhD yang merupakan Alumni HMI Cabang Semarang mempertanyakan surat penjelasan MN-KAHMI terkait penjelasan tentang Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita. /Tangkap Layar



 

SINARJATENG.COM - Dani Muhtada, PhD yang merupakan alumni HMI Cabang Semarang mempertanyakan surat penjelasan MN-KAHMI terkait penjelasan tentang Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita.

Dani Muhtada menyampaikan, membaca surat Majelis Nasional KAHMI nomor 249/A/MNK/KAHMI/XI/2021 terkait penjelasan tentang Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita, saya terus terang merasa aneh.

"Kesan saya, surat ini kontraproduktif bahkan terhadap maksud dan tujuan dibentuknya organisasi Kahmi itu sendiri," katanya.

Baca Juga: MN KAHMI Keluarkan Surat Penjelasan Terkait Keberadaan Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita, Ini Isinya

Kalau kita baca Anggaran Dasar KAHMI, di pasal 7 tentang fungsi dan peran Kahmi, di situ disebutkan bahwa fungsi KAHMI adalah memberikan keteladanan intelektual bagi umat dan bangsa.

Pasal ini juga menyebutkan bahwa di antara peran Kahmi adalah sebagai wadah pemersatu alumni HMI sekaligus sebagai organisasi cendekiawan yang memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, negara dan alam semesta.

Meskipun Forum Guru Besar dan Doktor ini bukan program resmi dan atau bagian dari organisasi Kahmi, saya melihat eksistensi forum ini sangat selaras dengan sifat, tujuan, fungsi, dan peran organisasi KAHMI, sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Berikut Ini Susunan Lengkap Pengurus MD KAHMI Kabupaten Pemalang Periode 2021-2026

Alih-alih memerintahkan organ Kahmi wilayah dan daerah untuk “menegakkan disiplin organisasi”, yang saya tidak mengerti juga apa maksudnya, alangkah baiknya jika Kahmi sebagai organisasi memayungi forum ini dan memfasilitasi kegiatan-kegiatannya.

Sebagai anggota pasif forum guru besar dan doktor insan cita ini, saya merasakan berbagai kegiatan yang diinisiasi oleh forum ini sangat bermanfaat bagi pengembangan kapasitas para alumni.

Ada diskusi-diskusi tentang masalah-masalah aktual, ada pembinaan profesional (terutama bagi mereka yang akan dan sedang mengejar guru besar).

"Dan yang paling utama: adanya penguatan jejaring antar guru besar dan doktor alumni HMI seluruh Indonesia," katanya.

Baca Juga: KAHMI Jateng Siap Sosialisasikan UICI sebagai Kampus Startup Digital Pertama

Baca Juga: Pengurus MD KAHMI Kabupaten Pemalang Periode 2021-2026 Bakal Segera Dilantik, Catat Tanggalnya!

Di grup-grup WA yang difasilitasi Kang Jana, tidak ada sekat antara senior dan yunior, antara alumni yang sudah ternama maupun yang tak terdengar namanya. Semuanya berinteraksi dengan bebas dan bertukar pikiran dengan cair. Tak ada yang tampak merasa lebih pintar atau menggurui satu sama lain.

Pola hubungan yang dibangun di dalam forum seperti inilah (yang tidak formal, tidak ada garis struktural, tidak ada garus komando, tidak perlu iuran dan kartu anggota dan semacamnya), yang membuat kami MERASAKAN kehadiran KAHMI dan membuat kami MERASA sebagai KAHMI. Sesuatu yang sampai sekarang belum saya dapatkan dari organisasi Kahmi struktural.

Terus terang saja, selama ini saya khawatir organisasi Kahmi ini lebih banyak berperan sebagai kendaraan politik atau kepentingan para alumninya saja. Tentu saja saya bisa salah. Tetapi komposisi presidium Majelis Nasional KAHMI, yang didominasi unsur alumni yang politisi, seakan-akan mengkonfirmasi hal tersebut.

Baca Juga: Siap Gelar Musda ke-V, KAHMI Pemalang Akan Susun Program Kerja dan Bentuk Kepengurusan Baru

Padahal seharusnya, jika KAHMI dibuat sebagai organisasi cendekiawan, sebagaimana bunyi diktum dalam Anggaran Dasar, maka unsur alumni yang akademisi dan ilmuwan harusnya lebih dominan.

"Jadi melalui surat ini, saya berharap MN-KAHMI tidak menganggap forum guru besar dan doktor alumni HMI ini sebagai kompetitor atau bahkan ancaman," imbuh Dosen FH Unnes itu.

Sebaliknya, payungilah forum ini dalam wadah besar organisasi Kahmi. Rangkul dan supportlah, karena sesungguhnya kehadiran forum ini benar-benar kami harapkan. Sebagaimana kami juga mengharapkan kehadiran dan kemanfaatan organisasi KAHMI, untuk ummat, bangsa, dan negara.

Untuk Kang Jana @Sujana Sulaiman, saya harap tidak patah semangat. Tetap menebar manfaat, dan menjadi perekat bagi jejaring para alumni. Kang Jana sedang menerapkan spirit hadits “man sanna sunnatan hasanatan”.

Baca Juga: Melalui Voting, Hasan Makassar Terpilih Nahkodai MW KAHMI Papua Barat

Barangsiapa yang menbuat tradisi yang baik, penuh manfaat, baginya pahala dan pahala orang-orang yang mengikutinya. Inilah misi 'khayrunnas anfa’uhum linnas', yang selalu diajarkan oleh Rasulillah SAW.

Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi sesamanya. Semoga Kang Jana selalu sehat dan mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT.

Salam hormat untuk MN-KAHMI dan semua alumni HMI.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah