Cegah Dini Stunting melalui Bimbingan Perkawinan, Kemenag Jalin Kerjasama dengan BKKBN

- 20 Maret 2021, 15:00 WIB
Kemenag bekerjasama dengan BKKBN untuk atasi Stunting
Kemenag bekerjasama dengan BKKBN untuk atasi Stunting /Kemenag.go.id

SINARJATENG.COM - Dalam program membangun ketahanan keluarga dan mencegah terciptanya stunting, Kementerian Agama jalin kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Program tersebut akan dilakukan melalui kegiatan bimbingan perkawinan yang ada di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.

Menanggapi itu, Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dan Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam, Kemenag Muharam Marzuki di Jakarta, Jumat 19 Maret 2021.

Baca Juga: Terima 38 Unit GeNose C19 dari Rektor UGM, Ganjar: Luar Biasa Ini

“Untuk membangun ketahanan keluarga dan mencegah menciptakan stunting memang diperlukan sama semua pihak mengingat angka stunting yang terus di wilayah Indonesia,” tegas.

Sebelumnya, dia telah menerima kunjungan Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Lalu Makripuddin.

Menurut Muharam, kerja sama ini tidak hanya antara Kemenag dan BKKBN, tetapi juga instansi pemerintah lainnya dan pihak swasta. Sebab, kata dia, membangun ketahanan keluarga tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya perkeraian suami istri, tapi juga mencegah lahirnya menciptakan stunting.

Baca Juga: 30 Anggota Boyband Korea dengan Reputasi Brand Tertinggi Bulan Maret, Jimin BTS Unggul 27 Kali

“Makanya ini tidak cukup kerja sama antara Kemenag dengan BKKBN saja, tapi juga perlu kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian Koordinator Perekonomian,” jelasnya.

Mantan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag ini mencontohkan, peran Kementerian Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk mengintervensi perusahaan agar memberikan izin kepada karyawan yang akan menikah untuk mengikuti bimbingan perkawinan.

“Selama ini, calon pengantin yang bekerja sulit mendapatkan izin dari perusahaan untuk mengikuti bimbingan perkawinan yang ada di KUA selama dua hari,” ungkapnya.

Muharam menambahkan, pihaknya selama ini menjalankan program bimbingan perkawinan kepada remaja, calon pengantin, dan keluarga. Materi yang disampaikan antara lain tentang mewujudkan keluarga sakinah, mawadah, warahmah, materi kesehatan, termasuk staf keuangan keluarga. Ke depan, materi ini akan hilang dengan pemahaman tentang pencegahan stunting.

Baca Juga: Lagu On The Ground Rose BLACKPINK Pecahkan Rekor MV Tercepat yang Ditonton 100 Juta Kali di YouTube

Muharam ushul agar makna istilah stunting luas. Selama ini stunting diimplementasikan sebagai kata lain dari ketergangguan pertumbuhan pada badan anak. Pemahaman ini cepatnya dapat dikembangkan dengan misalnya menciptakan anak yang lemah, baik secara fisik, maupun lemah dari sisi psikis, spiritual, kecerdasan, bahkan lemah secara ekonomi dan sosial.

Maksudnya, dengan perkawinan yang tidak terencana dengan baik atau calon pengantin yang masih belum cukup umur, maka bisa melahirkan menciptakan yang lemah, tidak hanya lemah dari segi fisik tapi juga dari sisi yang lain, ”ujarnya.

Lalu Makripuddin menyebutkan, pihaknya merasa berkepentingan melibatkan Kemenag karena pernikahan masyarakat muslim di Indonesia sangat banyak. Jumlahnya sekitar dua juta, itu dikerjakan dan ditulis oleh KUA.

Baca Juga: Krisis di Myanmar Belum Usai, Jokowi Mendesak Pemimpin ASEAN Untuk Menggelar Pertemuan Tingkat Tinggi

“Kami juga tahu bahwa Kemenag melalui Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah punya program bimbingan perkawinan kepada calon pengantin yang akan menikah. Makanya kita perlu kerja sama ini, ”ungkap Lalu yang pada kesempatan itu didampingi Asep Sopari selaku Koordinator Bidang Pengembangan Program, Direktorat Bina Ketahanan Remaja, BKKBN.

Menurutnya, hasil kunjungan ini akan ditindaklanjuti dengan pesanan tim dan pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BKKBN dengan Kemenag. Ditanya mengenai apakah akan melibatkan kementerian lain dalam PKS tersebut, lalu mengaku akan berkoordinasi terlebih dahulu kepada pimpinannya di BKKBN. ***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah