Network
SINARJATENG.COM - Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada bidang ekonomi. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong Bali Sardinella atau ikan lemuru masuk dalam amandemen Codex Standard for Canned Sardines and Sardine-Type Products (CXS 94-1981).
Hal ini ditujukan untuk mempertegas keamanan pangan, terutama ikan kaleng atau ikan sarden yang sangat digemari masyarakat.
Menanggapi hal itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti menyampaikan pendapatnya di Jakarta, Jumat 19 Maret 2021.
Baca Juga: Terima 38 Unit GeNose C19 dari Rektor UGM, Ganjar: Luar Biasa Ini
"Pembahasan amandemen standar ini sangat penting karena ikan lemuru merupakan bahan baku utama produk sarden kaleng di Indonesia," ujarnya.
Artati mengingatkan, definisi baru keamanan pangan dari Codex adalah jaminan bahwa pangan tidak akan menimbulkan dampak kesehatan yang merugikan bagi konsumen apabila diolah atau dimakan sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini merujuk pada hasil sidang Codex Alimentarius Commission (CAC) ke 43, dimana Dirjen PDSPKP diwakili Direktur Pengolahan dan Bina Mutu, Trisna Ningsih yang hadir sebagai Delri.
CAC sendiri merupakan badan penyusun standar pangan dunia dibawah World Health Organization (WHO) dan Food and Agriculture Organization (FAO).
Baca Juga: 30 Anggota Boyband Korea dengan Reputasi Brand Tertinggi Bulan Maret, Jimin BTS Unggul 27 Kali
Selain itu, CAC yang beranggotakan seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, terus merumuskan dan merevisi standar, prosedur, dan panduan terkait produk pangan sekaligus acuan persyaratan keamanan pangan di semua rantai makanan, from farm to fork, termasuk ikan dan produk perikanan.
