Kasus Covid-19 Menurun Kembali, Walikota Bogor: Dua Minggu Kedepan Tidak Ada Peraturan Ganjil Genap

- 2 Maret 2021, 21:30 WIB
Pemkot Bogor meniadakan aturan ganjil genap di Kota Bogor selama dua pekan ke depan.
Pemkot Bogor meniadakan aturan ganjil genap di Kota Bogor selama dua pekan ke depan. /Instagram.com/@satlantas_polrestabogorkota

SINARJATENG.COM - Tiadakan peraturan ganjil genap di Minggu ini, Satgas Covid-19 Kota Bogor akan kembali pastikan hal tersebut.

Alasan peniadaan peraturan ganjil genap ini merujuk pada angka kasus Covid-19 yang menurun signifikan beberapa pekan terakhir.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan gagasannya seusai memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan Covid-19, di Posko Satgas Covid-19, Selasa, 2 Maret 2021.

Baca Juga: KPK dan 27 BUMN Tandatangani PKS Pencegahan Korupsi, Erick Thohir: Kementerian BUMN Harus Introspeksi Diri

“Dari semua indikator trennya baik, angka Covid19 turun, angka kematian turun, angka keterisian ruang isolasi juga turun. Maka dua minggu ke depan kita sepakat meniadakan ganjil genap sambil kita evaluasi,” ujarnya.

Bima Arya mengatakan, kesepakatan peniadaan ganjil genap ini didasarkan dari data terukur.  

Pemkot Bogor dan Forkompinda Kota Bogor sepakat untuk memperkuat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di RW-RW untuk menekan Covid-19.

Baca Juga: Bupati Pemalang Sebut Ada Sejumlah PR yang Harus Dikerjakan, Salah Satunya Infrastruktur

“Kita lihat penurunan ini tidak saja dampak dari vaksin yang mulai bekerja, tapi juga hasil dari upaya Satgas Covid-19 seperti PPKM mikro, makanya kita sepakat meniadakan ganjil genap, kita ingin kebijakan ini tepat, jadi ada sedikit evaluasi agar sektor ekonomi membaik,” kata Bima.

Menurut Bima, saat ini sektor perekonomian perlahan mulai membaik. Kunjungan hotel dan pasar juga mulai membaik. 

Oleh karena itu, sektor-sektor yang akan diperketat adalah PPKM mikro, salah satu nya dengan memperkuat koordinasi antar posko di lapangan.

Baca Juga: Jelang Laga Juventus Vs Spezia, Andrea Pirlo Perkirakan Akan Sulit

“Ada koordinasi dengan lurah baru di sini, kita ingin pelaksanaan PPKM mikro diperkuat,” ucap Bima.

Lebih lanjut, Bima mengatakan, meskipun diberi kelonggaran, jam operasional kawasan pertokoan dan restoran masih mengacu pada kebijakan PPKM berbasis mikro. 

Oleh karena itu, pelaku usaha diminta untuk tetap mematuhi instruksi menteri dengan menerapkan pembatasan kunjungan hingga pukul 21.00 WIB.

Baca Juga: Operasi Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan, 3 Orang Belum Teridentifikasi

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Purnomo Condro mengatakan, meskipun ganjil genap ditiadakan, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengikuti aturan dan menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Purnomo Condro, peniadaan kebijakan ganjil genap ini dilakukan dengan beberapa catatan. 

Jika kasus Covid-19 kembali melonjak, bukan tidak mungkin ganjil genap akan kembali diberlakukan.

Baca Juga: Ganjar Beri Lampu Hijau Popda Jateng 2021 Secara Virtual yang Akan Digelar April Mendatang

“Relaksasi ini dengan catatan tidak membuat masyarakat menjadi tidak disiplin. Ganjil genap ditunda karena sekarang masyarakat lebih tertata, lebih mengerti. Kalau naik lagi, maka dua minggu ke depan akan kita laksanakan ganjil genap,” kata Purnomo Condro.

Meski Pemkot Bogor tak memberlakukan sistem ganjil genap sementara waktu selama dua pekan kedepan, terapi Polresta Bogor Kota tetap memberlakukan Crowd Free Road (CFR).

"Kalau ada ruas jalan yang padat, bisa jadi kita lakukan penutupan sementara atau cara lain agar mengurangi kepadatan," katanya.

Baca Juga: Vanessa Angel Membuka Identitas Perempuan yang Diduga Selingkuhan Bibi Ardiansyah, Lengkap dengan Isi Whatsapp

Lebih lanjut, Purnomo mengatakan, selama penerapan PPKM mikro, Polresta Bogor Kota akan menguatkan peran polisi RW.  

Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Ganjil Genap Bogor Ditiadakan Menyusul Penurunan Kasus Covid-19, Patroli rutin akan diperketat, dengan pendampingan ASN Pendamping RW. Dengan demikian, PPKM mikro di wilayah semakin berdaya, dan penyebaran Covid-19 di tingkat lingkungan bisa ditekan.

Menurut Purnomo, selama dua pekan terakhir, kasus Covid-19 dari klaster perumahan dan klaster lingkungan cenderung menurun. Purnomo berharap angka tersebut dapat dipertahankan, dan warga bisa konsisten menerapkan protokol kesehatan.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x