Turunnya Imbal Hasil Obligasi AS, Rupiah Berpotensi Menguat

- 14 Januari 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi rupiah
Ilustrasi rupiah /

SINARJATENG.COM - Seiring turunnya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu.

Diketahui pada pukul 9.28 WIB, rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.090 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.060 per dolar AS.

Hhal tersebut dijelaskan oleh Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, bahwa pagi ini tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih terlihat menurun.

Baca Juga: Divaksin Pertama di Jateng, Ganjar Pranowo Imbau Masyarakat Tidak Perlu Takut

"Turunnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tersebut membantu pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," ujar Ariston.

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ditutup turun di kisaran 1,08 persen, 13 Januari 2021, dari sebelumnya yang tutup di 1,12 persen. Pagi ini imbal hasil obligasi AS masih bergerak di kisaran 1,08 persen.

Selain itu, pelaku pasar juga masih optimis terhadap rencana stimulus fiskal AS yang lebih besar di bawah pemerintahan Joe Biden. Optimisme tersebut bisa mendukung penguatan aset berisiko.

Baca Juga: Optimalisasi UKM dalam Pemenuhan Kebutuhan Jemaah Haji dan Umrah Didukung oleh Kemenag

"Sentimen di atas bisa mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," kata Ariston.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x