Network
SINARJATENG.COM - Saat ini, Sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diberlakukan oleh dinas pendidikan untuk sekolah-sekolah negeri.
Oleh karena itu, Memacu MAN 2 Mojokerto untuk bisa survive dan bersaing dengan lima Sekolah Menengah Umum Negeri dan SMKN favorit yang ada dalam radius 1 kilometer di dekatnya.
Tidak ada pilihan lain selain terus memacu prestasi dan inovasi agar kepercayaan masyarakat pada madrasah terus meningkat.
Baca Juga: Meski dalam Fase Kontraksi, Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2020 Membaik
Menurut data Emis MAN 2 Mojokerto tahun 2019-2020, 60% siswa MAN 2 Mojokerto adalah dari golongan menengah ke bawah. Tidak semua siswa dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Alasan ekonomi membuat banyak siswa terpaksa harus bekerja selepas lulus dari madrasah.
“Hal inilah yang membuat MAN 2 Mojokerto melakukan inovasi dengan membekali berbagai macam keterampilan sesuai bakat dan minat siswa,” terang Kepala MAN 2 Mojokerto, Rahmad Basuki, di Mojokerto, Kamis 14 Januari 2021.
Inovasi ini, kata Rahmad, menemukan momentumnya pada 2019. Saat itu, MAN 2 Mojokerto mendapat amanah bantuan pembangunan dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Anggaran yang diamanahkan itu digunakan untuk membangun gedung workshop keterampilan. “Gedung dua lantai tersebut pada akhirnya menjadi ikon dan primadona baru bagi MAN 2 Mojokerto,” ujarnya.
Baca Juga: KBRI Windhoek Temui Importir Namibia untuk Bahas Penetrasi Pasar Produk Kelapa Sawit
MAN 2 Mojokerto selanjutnya berkembang menjadi madrasah plus keterampilan. Para siswa dibekali dengan enam jenis pilihan life skill, yaitu: Design Grafis, Animasi, Kriya Batik, Tata Busana, Tata Boga dan Multi Media. “Gedung workshop keterampilan SBSN MAN 2 Mojokerto sudah dilengkapi dengan beberapa ruangan untuk praktik keterampilan dengan alat yang terbaru dan canggih,” jelasnya.
