Obat Herbal Asli Indonesia Diresepkan, Begini Tanggapan Para Dokter

- 23 Desember 2020, 07:49 WIB
ilustrasi obat.
ilustrasi obat. /Pixabay/PublicDomainPictures

SINARJATENG.COM - Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman herbal yang banyak diproduksi untuk menjadi obat dari berbagai penyakit.

Oleh karena itu, herbal tersebut yang kemudian diracik sebagai Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) sudah saatnya masuk dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Para Dokter saat ini juga telah meresepkan OMAI untuk kesembuhan pasien. Tak hanya itu, hal ini sebagai bentuk dukungan kemandirian terhadap bahan baku obat dan produk obat dalam negeri.

Baca Juga: Jadwal TV SCTV Hari Ini, 23 Desember 2020, Jangan Lewatkan Samudra Cinta dan Cinta Mulia

Perkembangan ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dalam Dialog Nasional Efek Covid-19, Urgensi Ketahanan Sektor Kesehatan, yang digelar secara virtual, Senin 21 Desember 2020.

Diungkapkan, dukungan para dokter terhadap OMAI, bukan hanya berlatar belakang untuk kemandirian bahan baku obat tetapi karena efikasi OMAI terutama obat berstatus Fitofarmaka, tetapi OMAI memiliki khasiat yang sama dengan obat-obatan berbahan baku kimia.

"Di dalam resep-resep saya, saya meresepkan obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Saya sampaikan, jangan terlalu pesimis dengan dokter Indonesia. Saya senang kok di Dewan Pertimbangan PB IDI dan Dewan Pertimbangan Penyakit Dalam Indonesia, kami senang kok meresepkan obat Indonesia," terang Prof. Ari.

Baca Juga: Minta Stimulus Tarif Listrik Tetap Jalan, Mulyanto: Stimulus Ini Lebih Tepat Sasaran

Menurut Prof. Ari, Indonesia memiliki kemampuan untuk membuat obat dengan kualitas unggul. Para dokter pun mendukung melalui riset di uji klinik. Sehingga Prof Ari berharap bahwa obat-obatan ini pada waktunya akan diterima oleh para dokter lebih luas lagi, oleh masyarakat, dan bahkan produk ini bisa diekspor."Kita punya potensi yang luar biasa," ujarnya.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah