Disiplin Prokes Kunci Keberhasilan Vaksin COVID-19

- 4 Desember 2020, 14:32 WIB
dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH (Pakar Imunisasi) dan Lia Gustina AMD.Kep (Perawat RSDCC Wisma Atlet) memberikan paparan dalam dialog produktif bertema Siapkan Kedatangan Vaksin di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020.
dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH (Pakar Imunisasi) dan Lia Gustina AMD.Kep (Perawat RSDCC Wisma Atlet) memberikan paparan dalam dialog produktif bertema Siapkan Kedatangan Vaksin di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020. /Satgas Penanganan Covid-19

Pernyataan dr. Elizabeth juga didukung tenaga kesehatan lainnya yang kini tengah merawat pasien Covid-19 seperti, Lia Gustina AMD.Kep, relawan tenaga kesehatan yang sudah bertugas sejak April di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Saya berharap kepada masyarakat, untuk tetap menjaga protokol Kesehatan 3M dan tidak berkerumun meski ada vaksin nantinya. Tetap mendukung kami yang ada di garda terdepan”, ujarnya.

Baca Juga: Ketua DPRD Jateng Minta Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Ditangguhkan

Selain itu, dr. Elizabeth juga mengingatkan, “Kita semua harus sadar, kapasitas produksi vaksin tidak akan cukup untuk semua penduduk, sudah pasti vaksinasi nantinya akan bertahap.

Sehingga 3M tadi harus tetap kita jalankan, bahkan setelah kita divaksinasi jangan merasa terlindungi 100%. Sehingga dengan begitu, masker dan hand sanitizer akan terus kita bawa sebagai budaya kita ke depannya”.

Terkait program vaksinasi nanti, tentu Pemerintah akan memberikan aturan mengenai yang akan bertugas memberikan vaksinasi dan siapa yang diberikan vaksin secara bertahap.
“Tentu nantinya ada aturan kapan vaksinasinya, di mana, dan siapa. Tentu siapanya ini tidak semua orang, itu yang harus kita mengerti. Karena vaksin yang ada baru untuk kelompok tertentu, seperti misalnya yang diprioritaskan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Masyarakat, Siaga Gelombang Tujuh Meter di Laut Natura Utara

Kenapa diutamakan tenaga kesahatan? Karena mereka yang menolong orang sakit, dan kalau tenaga kesehatan kita tertular, mereka bisa menularkan kepada orang lain, itu alasan yang harus bisa diterima”, ujar dr. Elizabeth.

Lia Gustina yang tentunya sebagai tenaga kesehatan kerap bertemu langsung dengan pasien Covid-19, sangat mendukung pengadaan vaksin Covid-19 oleh Pemerintah, “Mewakili teman-teman di Wisma Atlet ini, saya sangat mendukung dan berharap pandemi ini akan segera berakhir, dan untuk kebaikan rakyat Indonesia semua. Saya berharap agar segera diadakan vaksinasi agar kami juga tenaga kesehatan bisa terus menolong masyarakat yang terpapar Covid-19. Lalu bagi masyarakat di luar sana mari kita bersama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19 ini dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak terutama dengan tidak berkerumun”, ujarnya.

“Saat vaksin belum ada, kita sangat bisa memutus rantai penularan Covid-19, dengan tidak keluar rumah kalau tidak perlu sekali. Ini sudah terbukti di Thailand, sudah 5 bulan tidak ada penularan antar penduduk. Kasus Covid-19 itu hanya berasal dari pendatang. Pendatang yang masuk Thailand di screening dan apabila positif, dikarantina dua minggu. Indonesia belum bisa melakukan hal tersebut, karena orangnya belum disiplin. Kalau semua bisa disiplin saya yakin Indonesia bisa seperti Thailand”, tutup dr. Elizabeth.***

Halaman:

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x