Dalam bukunya ini, Imran juga menuliskan sisi lain dari kehidupan pelaku mutilasi yang menjelaskan bagaimana ia termotivasi untuk melakukan perbuatannya.
Kemudian di tahun yang sama, ia kembali menerbitkan judul berjudul 'Mutilasi dalam Perspektif Kriminologi: Tinjauan Teoretis Lima Kasus Mutilasi di Jakarta'.
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, 24 November 2020 Net TV, RCTI, Trans TV dan Trans 7
Karyanya tersebut diterbitkan oleh penerbit yang sama, yakni Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Buku ini bersikan fenomena mutilasi yang dilihat dari sisi rational choice theory (RCT) dan routine activity theory (RAT).
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dengan judul Sosok Irjen Fadil Imran: Kapolda Metro Jaya Baru Sekaligus Penulis yang Sudah Terbitkan 2 Buku, sebelumnya, Imran mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Republik Indonesia pada 1991 silam.
Baca Juga: Plt Bupati Kudus Sebut Muhammadiyah Terus Konsisten untuk Negeri
Pria yang berpengalaman di bidang reserse menjadi Kasat III Dit Reskrimum Polda Metro Jaya pada 2008, di tahun yang sama ia dipindahtugaskan sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Imran dipercaya menjadi Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri lalu Ditreskrimum Polda Kepri di 2011.
Kemudian beberapa tahun berselang, pada 2013 lalu Imran mengemban tugas sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.