10 Aneka Jajanan Pasar Tradisional yang Banyak Digemari, Dijamin Enak

3 Februari 2023, 11:27 WIB
10 Aneka Jajanan Pasar Tradisional yang Banyak Digemari, Dijamin Enak /Pertamina Refinery Unit IV Cilacap

SINARJATENG.COM - Jajanan pasar di Indonesia umumnya berupa kudapan atau makanan ringan yang memiliki cita rasa yang gurih atau manis. Rasa dan bentuknya beragam, mulai dari yang tawar, manis, asin, gurih, pedas, dan lain-lain.

Rata-rata jajanan di pasar terbuat dari tepung beras, tepung terigu, sagu, umbi-umbian, tepung tapioka, beras, dan ketan.

Di antara jajanan tersebut, banyak kue yang mewakili ciri khas daerah masing-masing dan membawa makna filosofinya.

Baca Juga: Kode Redeem GI Genshin Impact Hari Ini Jumat 3 Februari 2023, Dapatkan Hadiah di genshin.mihoyo.com

Berikut ini adalah beberapa jajanan di pasar yang tak kalah enak dengan kelezatannya:

1. Lemper

Lemper merupakan salah satu jajanan tradisional yang menjadi favorit. Cita rasa yang ditawarkan oleh lemper lebih mengarah ke gurih dan manis.

Kudapan yang satu ini terbuat dari beras ketan yang di dalamnya diisi dengan ayam suir atau ayam cincang.

Isian ayam tersebut diberi bumbu agar terasa gurih dan sedap. Isian lemper sebenarnya bisa divariasikan dengan lainnya seperti daging sapi, abon, atau parutan kelapa.

Dulu, ketika harga daging dan ayam masih mahal, parutan kelapa muda menjadi pilihan utama sebagai isian lemper.

Lemper dibungkus dengan daun pisang, sehingga menambah kesedapan saat mengkonsumsinya. Namun, untuk menyiasati stok daun pisang yang terkadang sulit ditemukan, para penjual lemper menggantinya dengan plastic berwarna hijau yang mirip dengan warna daun pisang.

Baca Juga: 10 Kulineran Khas Brebes Jawa Tengah yang Enak dan Lezat, Dijamin Bikin Ngiler, Soto Brebes Salah Satunya

Tidak diketahui bagaimana asal mula lemper dibuat. Namun, yang pasti jajanan ini sangat populer di Indonesia.

Terlebih di bagian D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hal ini tidak terlepas dari rasanya yang nikmat dan efek kenyang yang kita rasakan setelah mengkonsumsi lemper.

2. Kue Lumpur

Hah? Kue lumpur? EIts, jangan salah sangka dulu ya. Bukan berarti kue ini terbuat dari lumpur berwarna cokelat seperti yang kalian bayangkan. Tenang saja, kue ini terbuat dari bahan yang sepenuhnya aman untuk dikonsumsi.

Berbicara asal-usul kue ini tentu perlu memastikan banyak literasi. Namun, tidak sedikit cerita yang beredar bahwa kue ini menyesuaikan sebuah kue asal Portugal (Portugis di zaman penjajahan) yang bernama pasteis de nata.

Kue tersebut diketahui oleh nenek moyang kita saat orang-orang Portugis membuatnya dari bahan custard yang merupakan campuran kuning telur dan susu.

Jika diperhatikan, warna kue lumpur memang dominan kuning kecoklatan. Warna tersebut didapatkan dari adonan kue dari berbagai bahan, yakni tepung terigu, santan, telur, air, margarin, dan gula.

Kue lumpur merupakan jajanan pasar tradisional yang memiliki cita rasa manis dan gurih. Untuk mempercantik tampilannya, bagian atas kue diberi irisan kelapa muda dan kismis.

Baca Juga: Gratis Kode Redeem ML Mobile Legend Hari Ini Jumat 3 Februari 2023, Ada Hadiah Spesial dari Moonton

3. Nagasari

Nama jajanan pasar ini terdiri dari dua kata, yakni naga yang berarti sebuah hewan legenda melambangkan kehormatan.

Sedangkan sari artinya isi yang paling utama. Jika dikombinasikan, maka nagasari artinya isi yang paling utama dari sesuatu yang dianggap terhormat.

Beberapa sumber mengkaitkan asal-usul nagasari ini Indramayu, Jawa Barat. Keterkaitan tersebut dikarenakan Indramayu merupakan daerah penghasil beras terbesar di Jawa Barat.

Dengan produksi beras yang melimpah, masyarakat sekitar tidak hanya mengolahnya menjadi nasi, namun juga menjadi produk lain turunan dari beras.

Salah satu turunan beras adalah tepung beras. Lalu, tepung beras merupakan bahan utama dari nagasari.

Dengan demikian, anggapan tersebut memiliki kemungkinan benar. Meskipun jajanan ini dikatakan berasal dari Jawa Barat, tetapi jajanan ini banyak digunakan di berbagai daerah untuk acara adat, upacara keagamaan, kegiatan syukuran, lomba, kerja bakti, dan sebagainya.

Nagasari merupakan jajanan yang terbuat dari tepung beras, santan, sagu, gula, dan pisang sebagai isian di dalamnya.

Baca Juga: 15 Pilihan Link Twibbon Dies Natalis HMI atau Himpunan Mahasiswa Islam ke-76 Gratis Cocok untuk Status Sosmed

Terkadang di dalam “daging” jajanan pasar ini terdapat potongan nangka kecil-kecil. Cita rasa yang dihadirkan oleh nagasari adalah manis dan legit.

Nagasari dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus, sehingga aroma daun pisang merasuk ke dalam kue.

Saat ini, sudah banyak tersedia varian nagasari, seperti nagasari putih yang menggunakan santan, nagasari merah menggunakan gula jawa, nagasari hijau menggunakan daun suji, dan nagasari biru yang menggunakan bunga telang.

4. Jadah

Jadah merupakan jajanan tradisional yang dibuat dari bahan beras ketan yang diolah dengan santan, daun pandan, garam, dan kelapa parut.

Jadah juga dikenal dengan nama tetel atau uli ketan. Strukturnya agak lembek dan lengket. Dan umumnya berwarna putih.

Selain dijual dalam bentuk jajanan di pasar tradisional, jadah seringkali disajikan dalam acara lamaran atau pernikahan.

Para keluarga mempelai saling bertukar jadah di acara tersebut. Bahkan jadah seringkali dijadikan sebagai salah satu hantaran dalam acara pernikahan.

Filosofi jadah dalam acara pernikahan adalah makanan yang terbuat dari beras ketan. Sebagaimana diketahui sifat beras ketan adalah lengket.

Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Bikin Awet Muda, Cokelat Salah Satunya

Menurut para tetua, hendaknya pasangan pengantin pria dan wanita senantiasa menjaga hubungan agar keduanya memiliki hubungan yang erat, menyatu dalam kebaikan, dan sulit untuk dipisahkan.

Untuk membuat jajanan ini, diperlukan waktu dan tenaga yang sangat ekstra. Dengan lamanya proses pembuatan jadah tersebut, diharapkan kedua mempelai memiliki kesabaran, tidak mudah putus asa, dan ketabahan dalam menjalani hidup berumah tangga.

Pasalnya, kehidupan rumah tangga tidak mungkin terlepas dari masalah yang mungkin menguras pikiran, tenaga, waktu, dan perasaan.

5. Kue Thok

Kue Thok atau yang juga dikenal dengan kue ku atau kue mata kebo ini merupakan jajanan hasil akulturasi antara nusantara dengan China daratan.

Di China, kue ini bernama Ang Ku Ke. Ang artinya merah dan Ku artinya kura-kura. Dengan demikian arti dari Ang Ku Kue adalah kue kura-kura merah.

Kue yang terbuat dari tepung ketan dan isian kacang hijau ini berwarna merah menyala dan bentuknya menyerupai cangkang kura-kura.

Dalam budaya China, perlu diketahui bahwa kura-kura merupakan simbol kesehatan, panjang umur, dan kemakmuran. Sementara merah diartikan sebagai keberuntungan.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Bermain Lato-Lato' By Arinaga Family yang Trending di Youtube

Zaman dahulu, dikisahkan bahwa masyarakat China kuno seringkali memberikan persembahan berupa kura-kura hidup saat melakukan sembahyang di masa panen desa.

Hanya saja, jumlah kura-kura yang terus menerus mengalami penurunan, masyarakat China menyiasatinya dengan mempersembahkan kue kura-kura merah ini.

6. Onde-onde

Waktu zaman sekolah dulu, ada sebuah permainan tebak-tebakan di antara para murid. Salah satu pertanyaan yang familiar ditanyakan adalah “Apa yang kepalanya gundul tapi kutunya banyak?” Jawabannya ya jajanan onde-onde ini.

Coba Grameds perhatikan, penampilan luar onde-onde cokelat muda polos seperti kepala gundul tanpa rambut. Kemudian biji wijen yang ditaburkan di atasnya seakan seperti kutu yang bersarang di kepala gundul.

Onde-onde merupakan salah satu jajanan pasar yang cita rasanya dominan gurih dan legit. Tekstur luarnya terasa crispy dan ketika digigit kita akan merasakan sensasi chewy. Kacang hijau atau kacang merah dipilih menjadi isian dari onde-onde.

Meskipun kebanyakan onde-onde berwarna cokelat terang di bagian permukaannya, namun ada juga yang membuat onde-onde hitam.

Onde-onde didapatkan nenek moyang karena terinspirasi dari apa yang dibawa oleh para pedagang China, yakni kue jian dui.

Baca Juga: Wajib Tau! 5 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan, Khasiatnya Luar Biasa

Pada zaman dinasti Tang, onde-onde dinobatkan sebagai kue resmi daerah Changan atau sekarang Xian. Saat itu, kue ini dinamai ludeui.

Selain di negara Indonesia, onde-onde juga dikenal di Malaysia, Vietnam, dan Filiphina. Tentunya dengan nama yang berbeda dan varian yang berbeda sesuai dengan kearifan lokal daerah masing-masing.

7. Kue Pukis

Kue pukis ini merupakan akulturasi dari kue waffle. Jika dilihat sejarah yang beredar, kue berbentuk setengah lingkaran ini pada awalnya merupakan jajanan khas pasar di Desa Sampang Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Saat itu ada seorang pemuda yang bekerja pada orang China untuk memproduksi kue pukis.

Pada awalnya resep tersebut dirahasiakan oleh pemilik usaha. Namun, keuletan pemuda tersebut menjadikan pemilik usaha percaya untuk membuka resep rahasia tersebut.

Singkat cerita, pemuda tersebut keluar dari pekerjaan lalu membuka usaha kue pukis sendiri di daerah asalnya, yakni Kebumen.

Kini kita tidak harus ke pasar tradisional agar bisa menikmati kue pukis ini. Pasalnya, kue pukis saat ini mudah untuk didapatkan di depan minimarket, stan khusus kue pukis pinggir jalan, dan warung kue. Bahkan, beberapa penjual siap untuk menyajikan kue pukis dalam keadaan hangat. Tentu lebih nikmat bukan?

Jika dulu rasa yang tersedia hanyalah rasa original, kini kue pukis tersedia dalam banyak macam rasa, seperti cokelat, strawberry, green tea, keju, dan sebagainya. Kemajuan teknologi menjadikan penjual kue pukis banyak bereksperimen dan saling bertukar informasi.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan Sehat dan Baik untuk yang Sedang Diet

8. Kue Cucur

Jajanan pasar berikutnya adalah kue cucur. Kue ini berbentuk lingkaran seperti telur mata sapi hanya saja warna cokelat cantik.

Biasanya, di permukaan masih banyak lumuran minyak karena kue ini memang terbuat dari tepung beras dan gula merah dan digoreng dengan api kecil dan minyak yang panas.

Cita rasa yang ditawarkan oleh kue cucur ini adalah manis. Sementara tekstur bagian tengahnya legit dan bagian tengahnya terasa renyah. Aromanya pun wangi. Memang kue ini menggoda untuk dinikmati.

Meskipun banyak yang mempercayai kue ini berasal dari Betawi, kue ini juga dapat kita temukan di daerah lainnya. Bahkan, kue cucur juga tersebar di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.

Di Indonesia sendiri, kue ini disajikan dalam acara adat, seperti potong rambut bayi, pernikahan, lamaran, dan lainnya.

Sementara itu, di Thailand, kue ini merupakan perlambang cinta sehingga seringkali dijadikan sebagai hadiah kepada pengantin yang baru menikah.

9. Kue Klepon

Jajanan pasar berikutnya yang laris diminati masyarakat adalah kue klepon. Kue yang bentuknya bulat dan berwarna hijau ini diselimuti oleh parutan kelapa di seluruh bagian permukaannya. Bagian dalam kue ini berisi gula jawa.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans TV Hari ini Jumat 3 Februari 2023: Saksikan Bioskop Trans TV dan Tanpa Batas

Bahkan gula jawa yang di dalamnya akan meleleh begitu kita makan kue ini. Sebuah sensasi yang unik. Karena bagian isinya berupa lelehan gula, maka sudah tentu bahwa cita rasa dari kue ini adalah manis.

Klepon seringkali dimakan secara bersama-sam. Hal ini dikarenakan sifatnya seperti camilan yang dihidangkan sembari bercakap-cakap. Apabila klepon disantap saat masih hangat, rasa klepon akan jauh lebih nikmat.

10. Bika Ambon

Hayo, siapa yang mengira kalau kue bika Ambon berasal dari Ambon? Bukan, Grameds. Bukan. Kue satu ini justru berasal dari Medan, Sumatera Utara. Bukan Ambon.

Penamaan bika Ambon dikarenakan banyaknya cerita yang beredar bahwa kue dengan warna kuning keemasan ini awalnya dijual di simpang Jalan Ambon yang berada di Medan.

Karena teksturnya yang lembut dan cita rasanya yang unik, bika Ambon menjadi populer di masyarakat Medan dalam waktu yang singkat. Hal ini tentu karena kue ini dapat diterima oleh masyarakat Meda.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans 7 Hari Ini Jumat 3 Februari 2023: Saksikan Selebrita Expose dan Anak Sekolah

Bahan utama kue ini adalah tepung tapioka dan tepung sagu atau tepung terigu. Agar warnanya kuning cantik, ditambahkan kunyit bubuk sebagai pewarna alami.

Demikian itulah beberapa jajanan pasar yang paling populer dan banyak digemari.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler