Mengenal Tradisi Unik Setelah Perayaan Galungan dan Memasuki Perayaan Kuningan

21 November 2021, 12:00 WIB
Doa dan Harapan Hari Raya Galungan dan Kuningan 2021 untuk Berikan Kedamaian, Cocok Dibagikan di Media Sosial /Alit Suarnegara/Pixabay/

SINARJATENG.COM - Hari Raya Galungan merupakan hari peringatan Umat Hindu terhadap penciptaan alam semesta beserta seluruh isinya. Selain itu juga merayakan kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma).

Di sisi lain, Hari Raya Kuningan adalah hari raya untuk memperingati kebesaran Sang Hyang Widhi dalam wujud Sang Hyang Parama Wisesa.

Tepat di tanggal 20 November 2021, Hari Raya Kuningan dimulai setelah rangkaian kegiatan di Hari Raya Galungan. Rahajeng rahina Kuningan bagi masyarakat Bali yang merayakan. Jarak antara perayaan Galungan dan Kuningan adalah 10 hari.

Baca Juga: Kandas! Manchester United takluk 4-1 atas Watford

Dibalik ritual suci yang melibatkan ribuan masyarakat Hindu, terdapat beragam tradisi unik yang menarik untuk di simak.

Berikut ini tradisi unik yang dilakukan orang Hindu di Bali setelah melangsungkan perayaan Galungan dan memasuki perayaan Kuningan yang di kutip sinarjateng.com dari akun Instagram @kemenparekraf.ri pada hari Minggu, 21 November 2021.

1. Memunjung

Memunjung merupakan tradisi mengunjungi makam usai sembahyang di pura pada hari raya Galungan. Keluarga mendiang akan mengunjungi makan dan memanjatkan doa.

Dipercayai bahwa sebelum upacara Ngaben dilakukan, jasad belum menyatu dengan Ida Sang Hyang Widhi untuk itu, keluarga akan berdoa agar roh dapat beristirahat dengan tenang.

Baca Juga: UPDATE! Kode Redeem ML Mobile Legends 21 November 2021: Klaim Hadiah Hero Pilihan dan Diamond dari Moonton

2. Perang Jempana

Perang jempana dengan mengusung tandu atau jempana yang berisi sesajen dan simbol Dewata yang diiringi dengan tabuhan Gong Baleganjur. Puncak dari tradisi ini disebut Ngambeng Jempana.

Pada tradisi ini, dewa-dewa dilambangkan dengan uang kepeng serta benang tridatu yang dikeluarkan dari Jempana dan kemudian di kembalikan ke Pura. Air Suci akan dipercikkan ke warga oleh pemuka agama setelah kegiatan berakhir.

3. Ngurek

Tradisi Ngurek ditunjukkan untuk mengundang Dewa dan para Rencang-Nya, agar berkenan menerima persembahan ritual saat upacara. Penamaan Ngurek berasal dari urek yang berarti menusuk.

Saat pelaksana Ngurek Kerasukan, masyarakat meyakini bahwa Dewa sudah turun ke dunia. Dalam kondisi tersebut, pelaksana Ngurek akan atraksi aksi serupa debus, yakni menyakiti diri sendiri tanpa merasakan sakit.

Baca Juga: Buruan Penerima Cek di cekbansos.kemensos.go.id, BST Kemensos Rp600 Ribu Masih Akan Cair Bulan November 2021

4. Nglawang Barong

Nglawang Barong dipercaya oleh masyarakat Bali sebagai aktraksi yang dapat menolak bala, mengusir roh jahat, dan melindungi penduduk dari wabah penyakit. Barong dalam kepercayaan Hindu adalah lambang dari perwujudan Sang Banaspati Raja yang bertugas melindungi manusia dari bahaya.

Sedangkan Lawang sendiri berarti pintu, Ngelawang dilakukan dengan arakan Barong Bangkung dari rumah ke rumah sambil di iringi suara gamelan.

5. Gerebek Mekotek

Tradisi ini adalah tradisi penyambutan pasukan Kerajaan Mengwi yang memenangkan peperangan melawan kerajaan blambangan. Tradisi Mekotek ini merupakan ritual yang memakai kayu pulet sebagai senjata.

Baca Juga: Terbaru! Kode Redeem FF Minggu 21 November 2021: Dapatkan Booyah dan Skin Senjata hingga Diamond FF

Gerebek Mekotek dimainkan oleh pria remaja dan dewasa dengan memakai pakaian adat ringan/madya. Mereka akan membawa sebilah tongkat kayu yang berukuran 3-4 meter beriringan menuju Pura Desa.

Itulah tradisi unik yang dilakukan oleh Agama Hindu saat merayakan Galungan dan Kuningan.***

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba

Tags

Terkini

Terpopuler