Sambuat Tahun Ajaran Baru, Kemenag Kembali Siapkan Modul Pustakawan dan Laboran Madrasah

2 Juni 2021, 20:52 WIB
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain /Kemenag/

SINARJATENG.COM - Modul bagi pustakawan dan laboran madrasah, kini kembali disusun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag). Penyusunan tersebut berlangsung empat hari.

Kegiatan yang melibatkan 70 orang peserta yang terdiri dari pustakawan, laboran, kepala madrasah, pengawas, dosen, serta praktik, mulai 31 Mei sampai dengan 3 Juni 2021 di Bogor, Jawa Barat.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Mohammad Zain ikut andil pada kegiatan itu. Zain membuka kegiatan tambahan perpustakaan dalam meningkatkan literasi warga madrasah.

Baca Juga: Dukung Penuh JKW Yanni Bersama PWI Pusat, Bambang Soesatyo: Gaspol, Salam Satu Aspal

Menurut Zain literasi memiliki arti yang luas, termasuk literasi membaca, literasi logic atau numeric, science, sosial budaya, agama dan digital. 

“Satu-satunya untuk membangun kemajuan bangsa yang kita order adalah literasi sains. Karena sepenjang pengalaman yang ada, bahwa bangsa kita akan menjadi besar dan maju jika budaya literasinya kuat,” tegasnya, di Bogor, Senin 31 Mei 2021.

Zain juga menyampaikan, saat ini Direktorat GTK juga sedang memperjuangkan tenaga kependidikan agar mendapatkan hak yang sama dalam meningkatkan kompetensinya terutama dalam hal literasi. Salah satunya, Direktorat GTK Madrasah telah menyiapkan draft nota kesepahaman atau MoU dengan Perpustakaan Nasional. 

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas dan Produktivitas Berita, ASN Kemenag Salatiga Diminta Pahami Jurnalistik

Dengan kesepahaman ini, menurut Zain, para guru dan tenaga kependidikan madrasah akan memperoleh Kartu Perpustakaan Nasional yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai macam sumber bacaan dalam pengetahuan. 

Penyusunan modul pustakawan dan madrasah laboran ini mendapat apresiasi dari Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando yang hadir sebagai narasumber.

Menurutnya, Perpustakaan Nasional telah melakukan perngembangan perpustakaan sejak 2010.

Baca Juga: Subhanallah! Kebakaran Rumah Warga di Pekalongan Utara, Alquran dan Mukena Ditemukan Utuh

”Bukan hanya di Kementerian dan lembaga saja, tapi juga pesantren. Dan masih berjalan hingga saat ini,” tulis Syarif. 

“Penyusunan modul pustakawan dan tenaga kerja jangan sampai ditemui dari sisi manajemen koleksinya, manajemen kowledge- nya, tapi juga mengantarkan guru dan tenaga kependidikan untuk memastikan bahwa 70% peran perpustakaan sebagai transfer knowledge ,” imbuhnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kasubbag Tata Usaha Papay Supriyatna menyampaikan kegiatan ini diharapkan mampu mendorong para pustakawan dan tenaga kerja agar dapat merespons dinamika pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0. 

Baca Juga: Jadwal Sholat Bandung dan Sekitarnya, Rabu 2 Juni 2021

Papay menegaskan, target pelaksanaan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah tersusunnya draft modul pustakawan dan tenaga kerja yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk, peningkatan kompotensi, dan memperkuat kualitas pustakawan dan laboran madrasah***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler