Tanggapi Kebakaran di RU VI Balongan Indramayu, Pertamina: Bukan Kilang, Tapi Tangki BBM

30 Maret 2021, 06:52 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati langsung menuju ke lapangan melihat insiden tangki T-301 di Area Kilang Balongan. /Dok. Pertamina.com

SINARJATENG.COM – Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati memberikan fakta-fakta yang terjadi dalam insiden kebakaran di Refinery UnitRU VI Balongan Indramayu melalui konferensi pers virtual pada Senin, 29 Maret 2021.

Ia menyebutkan bahwa yang terbakar bukanlah kilang minyak, namun tangki BBM yang digunakan untuk menyimpan produk di area kilang.

“Saya sampaikan bahwa yang terbakar ini bukan kilang melainkan tangki BBM-nya untuk menyimpan produk yang berada di area kilang,” ujarnya.

Baca Juga: Bagikan Masker Gratis, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ajak Santri Perangi Covid-19

Tanki yang terbakar adalah T-301 di Area Kilang Balongan.

Dari 72 tanki di area Kilang dengan total kapasitas 1,35 juta Kilo Liter (KL), ada 4 tangki yang terdampak dengan kapasitas 100 ribu KL atau sekitar 7 persen dari total kapasitas penyimpanan di Kilang Balongan.

Area yang terdampak dari kejadian ini seluas 2 hektar dari total 180 hektar area Kilang Balongan.

Baca Juga: Hasil Piala Menpora 2021 Hari Ini: Terjadi Hujan Gol, Persib Bandung Bantai Persita Tangerang dengan Skor 3-1

Menurutnya, apabila api sudah padam, kegiatan operasional bisa langsung berjalan.

“Jadi peralatan-peralatan utama untuk produksi kilang berikut juga fasilitas produksi aman, sehingga nanti ketika penanganan insidennya sudah selesai atau api padam, maka kilang nanti bisa dioperasikan kembali,” tambahnya.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono juga menyebutkan bahwa stok gasolin nasional masih aman hingga 28 hari ke depan.

Baca Juga: Persiapkan Larangan Mudik Lebaran, Ganjar: Belajar dari Tahun Lalu

“Akibat pandemi COVID-19 penyerapan BBM belum berjalan optimal hingga hari ini. Jadi stok BBM ini luber ada 10,5 juta barel. Ini cukup untuk 27-28 hari ke depan, jadi tidak ada masalah. Sekitar 62.500 kiloliter per hari konsumsi masyarakat kita," tegasnya.

Hingga saat ini, pihak berwenang masih menginvestigasi penyebab terjadinya kebakaran.

Sementara itu, Pertamina menyatakan akan fokus untuk menyelesaikan kondisi darurat di lapangan.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler