Alternatif penyediaan air minum, lanjut Rudy, terus diupayakan selain dari mata air Cokro Tulung, juga dengan air dari Sungai Bengawan Solo dengan pengolahan air di hilir pada anak sungai Bengawan Solo. Dengan begitu, biayanya lebih murah dan tidak perlu ada pembebasan.
“Dengan pengolahan air di hilirnya akan lebih efektif dan efisien, sehingga bisa menekan anggaran,” pungkas Rudy.***