Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ajak Anak-anak Budayakan Permainan Tradisional

- 11 Oktober 2020, 08:27 WIB
Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah Angkatan ke-75 UIN Walisongo Semarang mengajak anak-anak budayakan permainan tradisional di desa Bandung Kulon RT 01/RW 01 Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali
Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah Angkatan ke-75 UIN Walisongo Semarang mengajak anak-anak budayakan permainan tradisional di desa Bandung Kulon RT 01/RW 01 Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali /Kiky/Sinarjateng.com

BOYOLALI, SINARJATENG.COM - Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah Angkatan ke-75 UIN Walisongo Semarang mengajak anak-anak di desa Bandung Kulon RT 01/RW 01 Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali untuk kembali membudayakan permainan-permainan tradisional yang sudah mulai jarang diminati.

Mahasiswi KKN-RDR UIN Walisongo Kiki Ekayasa mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja individu KKN Reguler dari Rumah yakni dengan mengajak anak-anak sekitar rumah untuk memainkan dan membudayakan kembali permainan tradisional yang sudah mulai jarang diminati di zaman modern ini.

“Di Era yang modern ini banyak anak-anak yang mulai lupa dengan cara permainanya dan sudah mulai jarang memainkan permainan tradisional," katanya di Boyolali, Sabtu 10 Oktober 2020.

Baca Juga: Harga Kopi Temanggung Bertahan di Tengah Masa Pandemi

kiki menilai hal tersebut dipengaruhi dengan munculnya gadget anak-anak menjadi lebih suka untuk bermain game di gadget daripada bermain bersama dengan anak-anak lain, ditambah dengan masa pandemi Covid-19 ini anak-anak menjadi lebih ketergantungan dengan game online yang ada di gadget masing-masing

"Permainan tradisional itu sederhana, tetapi sangat banyak sekali manfaatnya seperti dapat mengembangkan kecerdasan anak, meningkatkan kreativitas anak, kecerdasan emosi anak, melatih kerjasama, sportivitas dan juga mendorong anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya," ujarnya.

Ditambahkan Kiki, permainan tradisional ini adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang harus kita lestarikan dan jangan sampai hilang dan tergantikan dengan permainan modern saat ini, jadi kegiatan ini bertujuan untuk memeperkenalkan kembali permainan tradisional anak seperti permainan Engklek, petak umpet, lompat karet, kucing jongkok dan lain sebgainya.

Baca Juga: PWI Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Wartawan Saat Unjuk Rasa UU Cipta Kerja

Senada dengan itu, orang tua salah seorang anak yang ikut melihat dan menyaksikan kegiatan, Yati mengatakan senang apabila ketika melihat anaknya aktif bermain dengan anak-anak lain dan tidak tercandu dengan permainan game online yang ada di gadget.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x