TEMANGGUNG, SINARJATENG.COM – Pandemi COVID-19 telah berdampak hampir di segala sektor kehidupan, tidak luput di sektor pertanian yang mengakibatkan harga produk pertanian di tingkat petani jatuh karena daya beli masyarakat menurun.
Kondisi ini juga dialami para petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, hasil produk pertanian berupa sayur-mayur seperti cabai, tomat, dan bawang putih termasuk tembakau yang menjadi andalan masyarakat ini harganya jatuh.
Guna mendongkrak harga sayuran tersebut Pemerintah Kabupaten Temanggung mewajibkan para aparatur sipil negara (ASN) setempat untuk membeli cabai dan bawang putih hasil panen petani setempat.
Baca Juga: PWI Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Wartawan Saat Unjuk Rasa UU Cipta Kerja
Bahkan khusus untuk komoditas tembakau Pemkab Temanggung juga meminta pemerintah pusat untuk ikut turun tangan mengatasi penyerapan pabrik rokok yang tidak maksimal.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi produk kopi yang juga menjadi salah satu komoditas unggulan masyarakat di kawasan Gunung Sindoro, Sumbing, dan Gunung Prahu ini.
Harga komoditas kopi di saat pendemi ini cenderung stabil dibanding harga komoditas pertanian lainnya.
Baca Juga: Teten: UMKM Jadi Penyangga Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi
Bupati Temanggung M. Al Khadziq menyampaikan ketika produk-produk pertanian harganya jatuh karena pandemi, masyarakat sekarang hidup susah, ekonomi susah.
“Memang situasinya saat ini benar-benar sulit karena ada pandemi, ekonomi turun, daya beli masyarakat turun, sehingga kemampuan belanja masyarakat turun akibatnya harga barang-barang menjadi jatuh,” katanya.
Di masa pandemi ini, katanya harga jual hampir semua produk pertanian jatuh, tetapi harga kopi masih lumayan bertahan.