Antisipasi Meningkatnya Kasus Covid-19 di Kudus, Ini Langkah yang Dilakukan Muhammadiyah

- 16 Juni 2021, 11:18 WIB
Bupati Kudus dan jajarannya menyambut baik pembentukan Shelter Covid-19 di Universitas Muhammadiyah Kudus
Bupati Kudus dan jajarannya menyambut baik pembentukan Shelter Covid-19 di Universitas Muhammadiyah Kudus /Dok. Muhammadiyah

 

SINARJATENG.COM - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kudus bekerjasama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Lazismu, Universitas Muhammadiyah Kudus, dan Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus menyiapkan dukungan tempat penampungan sementara (Shelter) untuk isolasi mandiri di Asrama Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU).

Hal itu dilakukan sebagai antisipasi meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus akibat ditemukannya varian baru Covid-19.

Shelter Covid-19 yang dinamai 'Pesantren Covid-19 Shelter MCCC UMKU' ini berlokasi di Jalan Ganesha 1 Purwosari Kudus. Shelter tersebut memiliki kapasitas untuk menampung 32 orang terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala ringan.

Baca Juga: Dakwah untuk Umat dan Bangsa, Menag Lakukan Kolaborasi Bersama Pemuda Muhammadiyah

Ketua Pengelola Shelter Covid-19 UMKU Rizka Himawan menegaskan bahwa pihak pengelola Shelter tidak bisa menerima secara langsung warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk isolasi mandiri di Shelter.

"Kami hanya menerima pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala ringan dari RS ‘Aisyiyah Kudus, setelah pasien tersebut di-screening dan direkomendasi oleh tim kesehatan dari RS ‘Aisyiyah Kudus," ungkapnya.

Terkait SDM pengelola Shelter ini, ia menjelaskan, selain didukung oleh UMKU dan RSA, juga akan dibantu relawan Muhammadiyah dari berbagai Majelis, Lembaga, dan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Kudus.

Baca Juga: Tingkatkan Sistem Imun, Bupati Ajak Lansia di Kudus Agar Mau Divaksin Covid-19

“Adanya varian baru yang masuk ini menjadikan penanganan yang dilakukan dari hulu ke hilir rasanya jalan ditempat, angkanya terus meningkat, ini yang membuat kita prihatin. Maka mau tidak mau, siap tidak siap, ini adalah kewajiban kita bersama berperan melawan pandemi,” ungkap dr. Hilal Ariadi Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah (RSA) Kudus Selasa 15 Juni 2021.

Selama di Shelter, ia menambahkan, tim kesehatan dari RSA akan memantau perkembangan pasien melalui visit dokter setiap hari. Jika ditemukan ada gejala yang berat, maka akan disediakan ambulance untuk mengantar ke IGD RS, untuk dilanjutkan pemeriksaan.

"Jika setelah diperiksa ternyata harus isolasi mandiri, maka pasien dikembalikan ke shelter, dan jika kondisinya gawat maka akan dirawat inapkan di RS," katanya.

Baca Juga: Bangun Rasa Nasionalisme, Kapolri: Peran Pemuda Muhammadiyah Amat Penting

Rusnoto selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus menyampaikan bahwa selama proses perencanaan pembukaan Shelter ini, tim Shelter Covid-19 Muhammadiyah telah berkoordinasi dengan Bupati Kudus, Satgas Covid-19, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus.

"Bupati Kudus dan jajarannya menyambut baik pembentukan Shelter Covid-19 di Universitas Muhammadiyah Kudus ini, dan beliau (Bupati) berkenan hadir untuk meresmikan pembukaan Shelter Covid-19 pada Rabu 16 Juni 2021 di Universitas Muhammadiyah Kudus," terangnya.

Sebagai tambahan informasi adapun Pesantren Covid-19 Shelter MCCC UMKU akan siap beroperasi pada Kamis 17 Juni 2021 besok.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah