Kekuatan Sosial Media, Mempertemukan Kembali Kakak Beradik di Magelang Yang Terpisah Selama 30 Tahun

- 26 Maret 2021, 09:09 WIB
Muhammad Masim Masruri (kanan) didampingi adiknya Musafak (kiri) tinggal di Dusun Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Muhammad Masim Masruri (kanan) didampingi adiknya Musafak (kiri) tinggal di Dusun Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. /ANTARA/Anis Efizudin

SINARJATENG.COM – Masim Masruri berusia 65 tahun telah hilang kontak dengan keluarga selama 30 tahun terakhir. Melalui sosial media, keberadaanya akhirnya ditemukan di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Hal ini diungkapkan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Secang, Nurkhayati, setelah penjemputan dan menyerahkan Masim ke keluarganya.

“Proses penemuan Pak Masim berkat diunggah di media sosial. Dia sampai di rumah pada Rabu, 24 Maret 2021 malam setelah dilakukan penjemputan,” ujarnya sebagaimana sikutip Sinar Jateng pada laman Antara.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Kebumen, Hari Ini Jumat 26 Maret 2021

Foto Masim diunggah oleh akun Instagram @novitha_mery, hingga akhirnya ia bisa ditemukan dan kembali berkumpul bersama adiknya di Kalisalak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

“Melalui story akun instagram tersebut menampilkan dua foto saat pertama kali ditemukan, kemudian kondisi setelah dipotong rambutnya dan dimandikan dengan mengenakan baju koko. Selain itu, diberi caption 'bantu share dong gank.. Siapa tau ada yang kenal. Beliau hanya ingat Magelang, Kalisalak',” imbuhnya sembari membacakan caption unggahan tersebut.

Setelah mendapatkan kabar keberadaan Masim di Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Nurkhayati bersama adik Masim, Musafak, pegawai Kecamatan Secang Muhammad Ridwan, dan perangkat desa Donomulyo Ratna Indah Wulandari melakukan penjemputan.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Surakarta, Hari Ini Jumat 26 Maret 2021

Ridwan mengungkapkan, bahwa dahulu Masim adalah orang yang pintar mengaji. Suatu hari ia mengungkapkan keinginannya untuk mendaftar di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo. Namun sayangnya keinginannya ditentang orang tua akibat jarak dan kekurangan biaya.

Hal tersebut diduga pemicu depresi Masim hingga ia kabru dari rumah dalam keadaan depresi.

Untuk memastikan dan meyakinkan pihak keluarga meminta foto kesepuluh jari Masim. Karena pada jari tengah tangan kirinya terdapat luka bekas cincin.

Baca Juga: Bupati Pemalang Minta Guru Jalani Vaksinasi Sebelum Pembelajaran Tatap Muka

Masim saat ini tinggal bersama adiknya, Musafak di Dusun Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Masim masih memiliki seorang adik yang saat ini tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Saudara dan para tetangga yang antusias dengan kepulangan Masim, bergiliran mendatangi rumah Musafak untuk melihat kondisinya saat ini.

Meskipun bicaranya belum kembali normal, namun saat ini Masim aman karena sudah kembali pada adik dan sanak saudaranya.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah