Gunung Merapi Belum Stabil, Pengungsi Butuh Jaringan Internet di Posko

- 21 Desember 2020, 20:07 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /BNPB

SINARJATENG.COM - Hingga saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi, status Merapi juga masih level III atau siaga. Oleh karena itu, para pengungsi diminta tetap bertahan di barak pengungsian selama masa tanggap darurat bencana.

Hal itu disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Seperti diketahui Gunung Merapi ditetapkan berstatus Siaga (Level 3) sejak 5 November 2020.

Baca Juga: Pelabuhan Patimban Telah diresmikan, Ridwan Kamil: Ini jadi Pelabuhan Terbesar dan Tercanggih

Hingga kini terpantau terjadi sejumlah gempa guguran, gempa vulkanik dangkal, gempa Low Frequency, gempa tektonik, dan gempa hembusan.

Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Pengurus Wilayah DI Yogyakarta Tigor Jonson Purba, mengatakan, akses Internet sangat diperlukan bagi posko kebencanaan pemerintah, relawan, dan para pengungsi terutama para siswa pelajar yang saat ini juga sedang melakukan proses belajar secara online karena pandemi Covid-19.

“APJII menyediakan jaringan internet di lima titik posko pengungsian korban erupsi gunung Merapi. Akses Internet tersebut sangat diperlukan bagi posko kebencanaan pemerintah, relawan, dan para pengungsi terutama para siswa pelajar yang saat ini juga sedang melakukan proses belajar secara online karena pandemi Covid 19,” kata Tigor dalam keterangan di Jakarta, Minggu 20 Desember 2020.

Baca Juga: 23 Kampus Ini Mendapat Penghargaan GIS Award dari Esri Indonesia

TP-Link membantu penyediaan akses atau jaringan internet bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi.

Bantuan perangkat TP Link CPE610 dan CPE110 dibangun di Posko pengungsian yang posisinya jauh dari perkotaan dan banyak diantaranya tidak terjangkau sinyal operator data seluler untuk mengakses internet.

Dukungan TP-Link Indonesia ini disalurkan melalui APJII DIY dan atas petunjuk Dinas Kominfo Pemerintah Kabupaten Sleman dalam penentuan lokasi, jaringan dan akses internet tersebut saat ini telah tersedia secara gratis di barak Glagaharjo, Gayam, Kepuharjo, Wukirsari dan Brayut.

Baca Juga: Gelar Apel Operasi Lilin 2020, Polri Lakukan Pemetaan Potensi Ancaman yang Mengganggu Ketertiban

Dikatakan, dalam pemasangan jaringan internet tersebut beberapa barak menggunakan TP- Link CPE610 dan CPE110 sebagai backhaul dan akses point dengan hasil yang baik. Backbone internet disediakan dengan kapasitas internet 80Mbps di Balai Desa Glagaharjo, kemudian disalurkan ke barak pengungsian di desa-desa sekitarnya.

Dengan kondisi alam yang berbukit dan pepohonan juga hampir selalu diguyur hujan lebat di lereng Merapi outdoor unit CPE610 dapat menghantarkan bandwidth internet hingga 15Mbps untuk satu barak.

CPE110 juga dapat dengan mudah diakses di barak pengungsian yang terdiri dari tenda penampungan, dan gedung dengan bilik bilik tersekat yang didiami masing masing keluarga pengungsi.

Baca Juga: Riza Patria Kabarkan Kondisi Terkini Anies Baswedan yang Positif Covid-19

Karena luasnya wilayah yang bisa terdampak, para petugas kebencanaan dan relawan menyambut tersedianya fasilitas jaringan internet dan menjadi lebih mudah mengakses maupun mengupdate informasi kondisi terkini erupsi Gunung Merapi.

"Masyarakat yang harus mengungsi sempat khawatir karena anak-anak yang masih bersekolah tengah menjalani proses belajar secara online. Fasilitas jaringan internet yang tersedia membuat proses belajar dapat terus berjalan,” tambah Tigor Jonson Purba.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Diminta Tetap Bertahan, Pengungsi Gunung Merapi Butuh Jaringan Internet, Sementara itu, Marketing Manager TP-Link Indonesia Yoshia menjelaskan, program ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen untuk menyediakan perangkat jaringan yang terbaik agar masyarakat Indonesia dapat selalu terhubung, dan menunjang aktivitasnya keseharian dalam situasi apapun.

Baca Juga: Mudah Alami Kerontokan Rambut? Berikut 8 Penyebab Umum yang Tidak Disadari

“Apalagi, kondisi bencana alam seperti dialami masyarakat Sleman, DI Yogyakarta, kita tentunya ingin hadir membantu sebagai bentuk keperdulian sosial itu melalui penyediaan perangkat jaringan produk yang berkualitas,” kata Yoshia.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah