Hadiri Halal Bi Halal Virtual, Taj Yasin Sebut Bangsa Kita Menjunjung Tinggi Kebersamaan dan Toleransi

22 Mei 2021, 20:55 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menghadiri acara halal bi Halal secara virtual dengan RS dr. Moewardi Surakarta, belum lama ini. /Hidayat/Sinarjateng.com

SINARJATENG.COM - Perayaan Idul Fitri oleh umat Islam di Tahun ini berbarengan dengan Peringatan Kenaikan Isa Al-Masih yang dirayakan umat Kristiani.

Perayaan dua agama pada saat yang bersamaan ini sempat memunculkan kekhawatiran akan terjadi gesekan. Namun, kekhawatiran itu ternyata tidak terjadi.

"Saya senang ini. Karena apa? Tidak ada konflik, tidak ada benturan, tidak ada gesekan yang menyebabkan perpecahan dalam beragama dan bernegara kita,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menghadiri acara halal bi Halal secara virtual dengan RS dr. Moewardi Surakarta, belum lama ini.

Baca Juga: Gelar Halal Bi Halal, IMPP Komisariat UIN Walisongo Diminta Berkiprah di Tengah Masyarakat

Menurutnya, peristiwa itu menjadi bukti tingginya toleransi di Indonesia. Meskipun masyarakatnya beragam, mulai dari suku, bahasa, budaya juga agama, tetapi kerukunan tetap terjaga.

“Saya ucapkan terima kasih karena inilah Indonesia. Inilah bangsa kita yang menjunjung tinggi kebersamaan, yang menjunjung tinggi toleransi. Kita bisa ber-Idul Fitri, menjalankan sholat berjamaah, dan teman-teman kita di gereja melakukan peringatan Isa Al-Masih dengan damai, dengan tenang,” terangnya.

Menurut Gus Yasin, umat Islam sudah seharusnya menjadi umat yang penuh toleransi seperti yang diajarkan Rasullullah SAW. Ia mengutip kisah beliau saat tinggal di Mekah.

Baca Juga: Bulan Bung Karno, Junaedi Sebut PDI Perjuangan Pemalang akan Fokus Kegiatan di 11 Kelurahan dan 211 Desa

“Ketika Rasulullah masih di Mekah, Rasulullah di datangi (kaum) Quraisy dan diberi tawaran untuk kompromi. Rasulullah (akan) diberi hadiah uang berapapun yang diinginkan, atau hadiah siapapun yang ingin beliau pilih untuk mendampingi,” jelas dia.

“Dengan syarat (ia menerima yang) mereka tawarkan. Bagaimana kalau hari ini kita menyembah Tuhanmu, dan besok bersama-sama menyembah Tuhan kami,” paparnya.

Meskipun sudah pasti tawaran itu ditolak, tetapi Rasullullah SAW tidak serta merta langsung menanggapi dengan negatif. Rasulullah SAW menyampaikan, pihaknya akan menunggu petunjuk dari Allah SWT. Sehingga, turunlah QS Al Kafirun.

Baca Juga: Program Unggulan Pemalang Smart City Siap Dievaluasi, Kadis Kominfo: Hampir Dekat Tinjauan Lapangan

“Di sini ditekankan, beragamalah dengan agamamu. Maka ditutup lakum diinukum wa liya diin. Maka kalau kita bicara NKRI, bicara tentang toleransi, sebenarnya kalimat toleransi adalah bagaimana kita menghormati sesama manusia. Sesama warga Indonesia,” tutupnya.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler