Pasien Berbondong-bondong Lakukan Operasi Plastik Sebelum Masker Dibuka Lagi

- 5 Januari 2021, 09:21 WIB
Ilustrasi operasi plastik
Ilustrasi operasi plastik /Twitter/@Qpr_7/

Sebelum pandemi pun negara ini jadi tujuan bedah kosmetik. Industri bedah kosmetik diperkirakan bernilai sekitar 10,7 miliar dolar AS pada 2020, naik 9,2 persen dibandingkan tahun lalu, dan menurut platform bedah kosmetik daring Gangnam Unni, nilainya akan mencapai sekitar 11,8 miliar dolar AS pada 2021.

Ahli bedah kosmetik mengatakan pasien tertarik memperbaiki seluruh bagian wajah, bagian yang bisa disembunyikan di balik masker seperti hidung dan bibir, juga yang tidak tertutupi masker, yang dianggap sebagian orang kriteria kecantikan di tengah era virus corona.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Imbau Masyarakat Jateng Waspada Hoaks Vaksin Covid-19

"Permintaan bedah dan nonbedah soal mata, alias, jembatan hidung dan dahu --satu-satunya bagian wajah yang terlihat-- jelas meningkat," kata Park Cheol-woo, seorang ahli bedah di Klinik Bedah Plastik WooAhIn, yang bertanggung jawab atas operasi Ryu.

Ahli bedah Shin Sang-ho, yang mengoperasikan Klinik Bedah Plastik Krismas di pusat distrik Gangnam, mengatakan banyak orang telah menghabiskan stimulus darurat dari pemerintah di rumah sakit dan klinik, meningkatkan pendapatan pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2020.

"Saya merasa ini semacam pengeluaran untuk balas dendam. Saya merasakan bahwa pelanggan mengekspresikan emosi terpendam mereka (dari virus corona) dengan melakukan prosedur kosmetik," kata Shin.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, 5 Januari 2021 TV ONE, GTV, INEWS TV, TRANS 7, dan TRANS TV

Data pemerintah menunjukkan bahwa dari 14,2 triliun won bantuan tunai pemerintah, 10,6 persen digunakan di rumah sakit dan apotek, segmen terbesar ketiga menurut setelah supermarket dan restoran, meskipun rincian jenis rumah sakit tidak diungkapkan.

Data Gangnam Unni menunjukkan penggunanya melonjak 63 persen dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 2,6 juta tahun lalu. Mereka meminta 1 juta sesi konseling, dua kali lipat jumlah dari tahun sebelumnya.

Klien dari negara asing sulit dijangkau untuk promosi selama pandemi, jadi tahun lalu waktunya untuk fokus kepada klien domestik.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah