SINARJATENG.COM- Sifat asam pada cuka dapat berbahaya jika digunakan pada kulit yang terbakar sinar matahari, pakar dermatologi di Geffen School of Medicine, UCLA, Carol Cheng.
Seperti yang telah dilansir dari Insider, Kebanyakan jenis cuka, seperti sari cuka apel dan cuka putih, memiliki tingkat pH antara 2 dan 3, membuatnya sangat asam.
"Mengoleskan zat ini pada kulit yang terbakar sinar matahari dapat merusak pelindung kulit yang sudah rusak. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang lebih parah, peradangan, dan penyembuhan yang tertunda," kata dia.
Baca Juga: Gunung lli Lewotolok Erupsi, Hujan Abu dan Kerikil Mengguyur Sebagian Kabupaten Lembata, NTT
Cuka juga mengandung bahan-bahan seperti asam asetat, asam laktat, asam sitrat dan asam malat yang jika dioleskan pada kulit sensitif dapat menyebabkan luka bakar kimiawi yang serius.
Selain itu, jika kulit terbakar Anda parah misalnya akibat paparan sinar matahari atau luka terbuka, mengoleskan cuka justru akan lebih menyakitkan dan inilah alasan Anda harus menghindari menggunakannya.
Ketimbang cuka, ada banyak cara yang lebih aman dan efektif untuk merawat kulit terbakar sinar matahari, menurut Cheng, salah satunya lidah buaya.
Baca Juga: Gunung Ili Lewokotok Kembali Erupsi, Warga diminta Siapkan Masker
Gunakan gel lidah buaya atau pelembap yang mengandung lidah buaya karena bahan ini bisa mengurangi peradangan pada kulit yang terbakar sinar matahari, merangsang produksi kolagen untuk penyembuhan.