Oleskan Cuka pada Kulit Terbakar Bukan Ide Bagus, Berikut Penjelasannya!

- 29 November 2020, 15:13 WIB
Ilustrasi luka bakar. luka bakar tergolong luka akut dan jika kategori ringan bisa ditangani di rumah
Ilustrasi luka bakar. luka bakar tergolong luka akut dan jika kategori ringan bisa ditangani di rumah /Pixabay/Shutterbag75

Namun, Anda harus menghindari produk lidah buaya yang memiliki tambahan pereda nyeri, yang sebenarnya dapat lebih mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi. American Academy of Dermatology mengatakan biasanya bahan-bahan ini diakhiri dengan "-caine" dan benzocaine.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dijual bebas seperti Ibuprofen dan Aspirin membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

Baca Juga: Kementrian ESDM Raih Dua Penghargaan Sekaligus di Ajang Bhumandala Award 2020

Pilihan lainnya, mandi dengan air dingin. Anda juga bisa menggunakan kompres dingin, membasahi handuk atau kain dengan air dingin dan mengoleskannya ke area yang terkena sengatan matahari.

Jangan lupa, tetaplah terhidrasi. Berada terus menerus di bawah terik matahari dapat menyebabkan Anda dehidrasi, jadi pastikan untuk minum banyak air agar tetap terhidrasi sehingga tubuh Anda dapat pulih.

Seperti yang telah dilansir dari Antara News dengan judul Obati kulit terbakar sinar matahari pakai cuka, ide buruk atau baik?, Ingatlah untuk selalu mengoleskan tabir surya berspektrum luas minimal SPF 30 sesering mungkin saat berada di bawah sinar matahari untuk mencegah terjadinya kulit terbakar atau sunburn.***

 

Halaman:

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x