Gemar Mengunyah Es Batu? Ini Dampak Negatifnya pada Gigi

9 Januari 2021, 11:51 WIB
Ilustrasi es batu /Pixabay/

SINARJATENG.COM - Banyak orang yang mempunyai kebiasaan mengunyah atau makan es batu.

Setelah menyeruput segelas minuman dingin, sisa es batu yang tertinggal di dalam gelas tandas dikunyah.

Tak seperti permen karet, mengunyah es batu termasuk salah satu perilaku buruk yang dapat merusak gigi, termasuk warna putih gigi Anda.

Baca Juga: Simak Alur Donor Plasma Konvalesen di DKI Jakarta

Ahli kesehatan gigi mengatakan, setiap kali Anda mengunyah es batu, Anda berisiko merusak atau melemahkan email gigi - lapisan pelindung yang keras yang melindungi bagian dalam gigi yang halus.

"Jika enamel gigi Anda rusak, gigi dan seluruh kebersihan mulut, termasuk gusi, akan rentan dan bahkan rentan terhadap lebih banyak infeksi bakteri dan penyakit," kata Shahrooz Yazdani, DDS, dari Yazdani Family Dentistry seperti dikutip dari Insider, Sabtu 9 Januari 2021.

American Dental Association menjelaskan, ketika Anda memaksa dua permukaan yang sangat keras bersama-sama, salah satunya akan patah. Sebagian besar memang es batu yang pecah, tetapi kadang-kadang bisa juga gigi yang menanggung beban kerusakan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 9 Januari 2021: Masalah Baru Muncul, Aldebaran Tolak Permintaan Andin

Selain melemahnya email gigi, selalu ada kemungkinan gigi patah, menurut profesor kedokteran gigi di Columbia University Medical Center, John Grbic.

Belum lagi ada risiko gusi menjadi rusak. Mengunyah es juga dapat memberi tekanan pada gusi Anda, sehingga menyebabkannya resesi.

Resesi gusi terjadi ketika jaringan gusi terkikis akibat penyakit gusi atau cedera traumatis (seperti cedera berkepanjangan) dan masalah genetik.

Baca Juga: Prof. Zubairi Djoerban Ungkap Waktu Aman Bertemu Pasien yang Sembuh dari Covid-19

Bila kondisi ini terjadi, maka akar gigi Anda terbuka. Bagian gigi ini lebih sensitif sehingga jika Anda mengalami resesi gusi, gigi Anda mungkin menjadi lebih sensitif dan membuat makan makanan dingin dan panas menjadi tidak nyaman.

Adakah alternatif yang sehat?
Jika Anda menginginkan sensasi rasa dingin, Grbic merekomendasikan Anda untuk membiarkan es eleleh di mulut Anda daripada mengunyahnya.

Sayangnya, jika yang Anda inginkan adalah suatu kerenyahan, permen menjadi ide buruk sebagai pengganti es.

Baca Juga: Dalam Kegiatan Virtual, Dubes Lutfi Rauf Sapa Mahasiswa Indonesia di Mesir

Burhenne merekomendasikan es serut, yang jauh lebih lembut. Meskipun mengunyah es dalam kapasitas berapa pun dapat membahayakan gigi Anda, es batu yang dihancurkan dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi dibandingkan dengan batu yang lebih besar.

Beberapa peneliti telah mengaitkan keinginan mengunyah es batu dengan anemia defisiensi besi, suatu kondisi yang dapat menyebabkan kelelahan dan kelelahan yang tidak biasa.

Teori menyatakan mengunyah es batu secara kompulsif membuat orang yang kekurangan zat besi lebih waspada dan terjaga, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian mengenai hal ini.

Baca Juga: Februari 2021, Super Junior Siap Rilis Album Baru 'The Renaissance'

Dalam beberapa kasus, mengunyah es batu juga bisa berhubungan dengan perilaku kompulsif (yaitu dorongan atau dorongan kuat untuk terlibat dalam aktivitas yang mengganggu kehidupan sehari-hari), gugup, stres, atau tekanan emosional.

Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental tentang kondisi yang disebut pika ini.***

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler