Beternak Ayam Kampung Unggul  Jenis Ini, Telor Lebih Banyak dan Menguntungkan, Begini Cara Mudah Memeliharanya

29 November 2023, 21:28 WIB
Beternak Ayam Kampung Unggul  Jenis Ini, Telor Lebih Banyak dan Menguntungkan, Begini Cara Mudah Memeliharanya /

SINARJATENG.COM - Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) semakin diminati pelaku agribisnis peternakan ayam kampung di Tanah Air. Bahkan bagi peternak di perkotaan, mulai dari telur hingga daging ayam kampung yang khas memiliki peminatnya tersendiri.

Ayam KUB sendiri merupakan jenis ayam kampung unggulan yang asal usulnya yaitu dari hasil inovasi oleh Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian.

Kelebihan atau keunggulan ayam KUB dibandingkan dengan ayam kampung biasa, yakni, pertumbuhan cepat, tahan terhadap serangan virus, konversi pakan rendah, dan produktivitas telur tinggi.  Selain itu, memiliki sifat mengeram yang rendah, tingkat kematian rendah, dan harga jual tinggi.

Baca Juga: Momen Belanja Akhir Tahun di Shopee 12.12 Birthday Sale Jadi Spesial, Nikmati 40% Cashback Lewat Shopee Video

Mengutip dari laman https://distanpangan.baliprov.go.id, budidaya ayam KUB dapat dilakukan dengan menerapkan sapta usaha peternakan, yang meliputi 7 langkah mudah. Apa saya, yuk kita simak.

1. Memilih bibit.
Pemilihan bibit perlu dilakukan dengan cermat, karena bibit mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ayam selanjutnya. Pemilihan bibit dapat dilakukan dalam bentuk ayam dewasa, DOC, dan telur (telur tetas). Bibit ayam yang dipilih terutama adalah ayam yang sehat, tidak cacat, dan berasal dari keturunan yang bagus produksinya. Untuk pejantan, dipilih ayam yang berumur 1-1,5 tahun dan bertaji, sedangkan untuk induk dipilih betina yang sudah mulai bertelur, yaitu umur 7-8 bulan. DOC yang akan dijadikan bibit, dipilih DOC yang memiliki ciri-ciri :  tidak cacat,  kaki segar (tidak kering), struktur normal, dubur bersih, perut kering dan bobot DOC minimum 27 gram/ekor. Untuk telur tetas dipilih telur yang bobotnya 36 – 46 gram, bentuk normal, kerabang halus mulus. Telur akan lebih baik bila ditempatkan pada ruangan dengan suhu dingin 16°C kelembaban 55%.

2.    Menyediakan kandang.

Ada 3 model kandang yang dapat dipergunakan untuk ternak ayam, yaitu kandang postal (litter), kandang bateri dan kandang umbaran terbatas. Untuk ayam kampung yang memiliki sifat liar, akan lebih bagus dipelihara dalam kandang umbaran terbatas, yang dilengkapi dengan tempat bertengger, tempat pakan dan minum, benda yang bisa dipatok supaya ayam tidak mematok temannya, misalnya batang pisang, serta tempat /sarang bertelur untuk ayam yang sudah memasuki periode bertelur. Kandang dan peralatannya dapat dibuat dari bahan yang mudah didapatkan di lokasi, yang penting, aman, nyaman, sehat bagi ayam dan mudah dibersihkan.

 Luas kandang disesuaikan dengan umur ayam. Berdasarkan umurnya, ayam dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu a). Kuri (doc) 0-6 minggu  disebut starter, b). Anak ayam umur 6-12 minggu disebut grower, c). Ayam muda umur 12-16 minggu disebut developer dan d).  Ayam dewasa umur 18-68 minggu disebut layer/rooster .

Baca Juga: Lestarikan Budaya, Dekan Bawono Konsisten Tekuni Komunitas Pecinta Keris

Luas kandang yang dibutuhkan untuk setiap kelompok tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1, sebagai berikut :

-Kebutuhan luas kandang untuk ayam .
No.    Umur fase    Luas kandang    keterangan
1.    0-6 minggu  /starter    100 cm x 100 cm x 40 cm    30 ekor
2.    6-12 minggu /grower    100 cm x 100 cm x 60 cm    15 ekor
3.    12-16 minggu / developer    1 m2    5-6 ekor
4.    18-68 minggu / layer/rooster    2 m2    1 ekor jantan dan 4-5 ekor betina.


3. Menyediakan pakan
Jenis pakan ayam KUB sama dengan pakan ayam kampung. Sedangkan jumlah pakan yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 2, sebagai berikut :
- Kebutuhan jumlah pakan ayam KUB.
No.    Umur (minggu)    Kebutuhan pakan (gram/ekor/hari)    Bentuk pakan
1.    0-1    5 – 10    Pakan starter
2.    1-2    10 – 15
3.    2-3    15 – 20
4.    3-4    20 – 25
5.    4-5    25 – 30    Pakan Starter ditambah dedak Semakin bertambah umur dan berat ayam, pakan starter dikurangi dan dedaknya ditambah.
6.    5-6    30 – 40
7.    6-7    40 – 50
8.    7-8    50 – 70
9.    Menjelang bertelur    80 – 90    Pakan ayam petelur
10.    Periode bertelur    90 – 100
Sumber: BPTP Jambi, 2014

4.  Merawat kesehatan ternak

Merawat kesehatan ternak, dilakukan dengan cara mencegah serangan penyakit ketika ternak masih sehat dan mengobati ternak yang sudah terserang penyakit. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, karena mencegah dilakukan ketika ternak masih sehat, peternak melakukannya dengan tenang tidak panik dihantui kematian ternak dan kerugian yang lebih besar.

Tindakan pencegahan dilakukan dengan menerapkan biosekuriti, yaitu suatu     cara     menghambat   dan   membunuh kuman/virus   yang   terbawa   manusia, kendaraan/barang  bawaan  yang  dapat  menularkan penyakit, sehingga  peternak  dapat  meningkatkan  produksinya  dan  konsumen  tidak  takut  mengkonsumsi produknya. Tindakan biosekuriti meliputi :

a. Menghindari dan membatasi kunjungan tamu yang langsung masuk ke dalam area kandang.
b. menyediakan bak  celup/foot  bath  yang  mengandung  desinfektan  di  depan pintu kandang.
c. Melakukan  vaksinasi  secara teratur,
d. Memberikan  pakan yang cukup sesuai dengan kebutuhan ternak bila perlu ditambah vitamin  secara  teratur  terutama pada  saat  vaksinasi  dan  cuaca  buruk,
e. Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandang,
f. Melakukan penyemprotan desinfektan 2 kali dalam seminggu,
g. Mengurangi faktor penyebab strees pada ayam.
h. Memberikan obat cacing dan coccidiostat  secara teratur sesuai dengan aturan pakainya. Dan jika ayam telah terserang penyakit, peternak harus segera melakukan pemisahan ayam yang sakit dan memberikan pengobatan, dapat berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat.

Baca Juga: Lestarikan Budaya, Dekan Bawono Konsisten Tekuni Komunitas Pecinta Keris


5.  Mengatur reproduksi,

Ayam KUB memiliki sifat mengeram rendah, sehingga lama waktu mengeram lebih singkat dibandingkan ayam kampung biasa. Oleh sebab itu penetasan telur dianjurkan dengan menggunakan mesin tetas. Telur yang telah diseleksi dimasukan ke mesin tetas pada suhu 37,8oC dibolak balik merata sehari 3 kali sampai masa inkubasi 18 hari, kemudian biarkan jangan dibolak balik pada suhu yang sama sampai menetas pada inkubasi 21 hari. Untuk menjaga kelembaban dalam mesin tetas, tempat air dalam mesin tetas harus selalu berisi cukup air.


Untuk mendapatkan produksi yang baik, calon induk betina sejak menjelang bertelur (sekitar umur 4-5 bulan) sebaiknya jangan terlalu gemuk, peternak dianjurkan untuk mengikuti petunjuk pemberian pakan. Untuk memperoleh telur yang daya tetas atau fertilitasnya baik, dianjurkan menempatkan jantan dan betina dengan perbandingan  1 ekor jantan dengan  4 atau 5 ekor betina.

6. Panen

Ternak ayam memberikan beberapa hasil yang bisa dipanen dan dijual, berupa telur, anak ayam (DOC), ayam bibit, dan ayam potong /konsumsi.

7. Penanganan pasca penen dan pemasaran.

Ayam KUB pada saat ini banyak diminati oleh para peternak, sehingga ayam KUB mempunyai prospek pasar yang bagus.


-Tips penanganan DOC

Beberapa hal yang perlu dilakukan pada awal pemeliharaan DOC.
a.Persiapan Penerimaan DOC Ayam KUB:

b. Desinfeksi kandang dengan desinfektan.

c. Siapkan tempat pakan dan minum.

d. Beri alas koran pada dasar bawah pemanas/brooder.

e. Nyalakan pemanas 24 jam sebelum ayam datang

f. Pada Saat DOC tiba di Kandang:

g.Siapkan air minum yang sudah dicampur vitamin/gula.

h. Berikan pakan sedikit-sedikit tetapi sering (4-5 x sehari)

-Pemanas:
Umur 1 – 7 hari suhu 32 – 35oC
Umur 8 – 14 hari suhu 29 – 31oC
Umur 22 – 28 hari suhu 24 – 26oC
Umur 15 – 21 hari suhu 27 – 29oC

Apabila  angin  besar/hujan  yang   menyebabkan   suhu   berubah-ubah   maka   tutuplah   dinding  kandang dengan terpal (seluruh atau sebagian).

Baca Juga: Elon Musk Diundang Pejabat Senior Hamas Untuk Mengunjungi Gaza

-Tempat Minum:
1 – 2 buah (1 galon) per 100 ekor s/d minggu ke 3.
2 – 3 buah (2 galon) per 100 ekor s/d minggu ke 8.

-Tempat Makan:
4 buah ( 40 cm) per 100 ekor s/d minggu ke 4.
Tempat pakan gantung ( 40 cm) 4 buah per 100 ekor minggu ke 4.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler