Ketua TP PKK Jateng Minta Kritikan dari Anak sebagai Instropeksi Diri

- 24 November 2020, 16:11 WIB
Tangkapan Layar seminar daring Manajemen Emosi Orang Tua dalam Pelaksanaan Pola Asuh Anak dan Remaja di Masa Pandemi Covid-19, Selasa 24 November 2020.
Tangkapan Layar seminar daring Manajemen Emosi Orang Tua dalam Pelaksanaan Pola Asuh Anak dan Remaja di Masa Pandemi Covid-19, Selasa 24 November 2020. /Humas Pemprov Jateng/

“Ketahanan psikologis dan keagamaan pun penting dipelihara. Sebagai contoh, agama biasakanlah kita juga mencurahkan isi hati hanya kepada Tuhan. Meskipun, jawabannya tidak langsung, namun ketika kita ikhlas selalu ada jalan,” imbuh Atikoh.

Psikolog anak Isti Ilma Patriani mengungkapkan, strategi komunikasi positif bisa dilakukan dengan memahami psikologis anak. Ia mengatakan, anak merupakan individu yang rentan.

Baca Juga: Bahar Smith Menolak Diperiksa Soal Penganiayaan Sopir Taksi, Ini Alasannya

“Saat kita emosi, kita cenderung mengekspresikannya dengan kata-kata negatif. Hati anak layaknya dinding, sementara kata-kata negatif layaknya paku. Jika, sering dimarahi, hati anak pasti terluka,” ujarnya.

Ia mencontohkan, jika anak sedang rewel jangan mengalihkan perhatiannya agar cepat diam. Namun tenangkan dan meyakinkannya jika orang tua berada di dekat si anak.

Menurutnya, hal itu adalah bagian dari mengekspresikan emosi. Karena menurut Isti, mengeluarkan emosi dengan membiarkan hal tersebut secara positif penting untuk kesehatan mental.***

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x