Menko Polhukam Prof. Mahfud MD Jadi Khatib di MAJT, Ajak Jaga Persaudaraan dan Keutuhan di Tahun Politik

- 29 Juni 2023, 14:24 WIB
Menko Polhukam Prof. Mahfud MD Jadi Khatib di MAJT, Ajak Jaga Persaudaraan dan Keutuhan di Tahun Politik
Menko Polhukam Prof. Mahfud MD Jadi Khatib di MAJT, Ajak Jaga Persaudaraan dan Keutuhan di Tahun Politik /Humas MAJT

SINARJATENG.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Dr H Mahfud MD SH SU MIP menjadi khatib salat Iduladha 1444 Hijriah/2023 Masehi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, Kamis 29 Juni 2023.

Pakar hukum tata negara asal Madura itu menyampaikan ceramah dengan tema "Berkurban sebagai Ibadah untuk Kemajuan Tanah Air Indonesia''. Sedangkan yang menjadi imam shalat Iduladha adalah Imam MAJT KH Zaenuri Ahmad.

Meskipun pelaksanaan salat Iduladha dimulai pukul 07.00 WIB. Namun sejak pukul 05.00 WIB jemaah dari berbagai penjuru sudah berdatangan ke masjid kebanggaan masyarakat Jawa Tengah itu. Di bagian dalam dan serambi masjid, tak kurang 20.000-an jemaah kusyuk menunaikan salat Iduladha di sini.

Baca Juga: Penumpang BRT Trans Jateng Kini Makin Dimudahkan dengan Beragam Layanan Pembayaran Digital, Ini Prosedurnya

Dalam khotbahnya, Mahfud menyebut bahwa menyembelih hewan kurban adalah perintah Allah yang dikuatkan oleh Rasulullah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Secara fikih menyembelih hewan qurban hukumnya tidak wajib, ia adalah sunnah.
Meskipun begitu, kata dia, disepakati oleh banyak ulama bahwa hukum sunnah dari penyembelihan hewan kurban oleh setiap orang muslim yang mampu adalah sunnah yang mendekati wajib, sunnah mu’akkadah.

Menurutnya, Iduladha hendaknya dijadikan momentum untuk tahan terhadap ujian. Nabi Ibrahim, para nabi, dan umat-umat terdahulu seringkali dihadapkan pada ujian yang berat untuk mempertahankan keimanan. Kita pun pada saat ini selalu dihadapkan pada berbagai ujian, entah dengan kejayaan, kepapaan, entah dengan musibah, dan berbagai sebab atau situasi lainnya.

Pelajaran lain yang bisa dipetik dari sejarah Iduladha adalah keniscayaan bahwa hidup berkeluarga itu harus kompak dalam ketakwaan dan melakukan kebajikan sesuai dengan perintah Allah.

"Kita bisa mencatat banyak kisah betapa suatu keluarga bisa berantakan, rumah tangganya selalu panas, karena suami dan isteri tidak kompak, bahkan saling tidak percaya dan saling curiga, saling menyalahkan. Banyak juga dalam kenyataan betapa anak menjadi rusak karena orangtuanya tidak memberi contoh yang baik, bahkan ada anak yang terang-terangan membangkang,'' tandas Mahfud.

Dalam khotbahnya, Mahfud juga mengajak masyarakat menjaga tensi adem dan damai dalam menghadapi tahun politik menjelang Pemilu 2024.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x