Tradisi Sedekah Bumi,Desa Candisari Gelar Apitan Gebyur Dawet

- 18 Juni 2023, 16:41 WIB
Tradisi sedekah bumi,Desa Candisari Gelar Apitan Gebyur Dawet
Tradisi sedekah bumi,Desa Candisari Gelar Apitan Gebyur Dawet /

SINARJATENG.COM - Desa Candisari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak mengadakan Sedekah bumi. Sedekah bumi merupakan sebuah upacara atau tradisi sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil bumi yang telah didapat.

Tradisi ini dilakukan dengan cara makan bersama sebagai bentuk rasa syukur dan bentuk kebersamaan.

Bulan syawal telah usai dan memasuki bulan Dzulqo’idah, lebih terkenal dengan sebutan orang jawa bulan apit. Pada bulan apit orang jawa sering mengkeramatkan bulan ini , orang yang punya hajat besar sering menghindari bulan apit.

Dalam tradisi Apitan berebut gunungan hasil bumi seperti jagung, padi, nanas, belimbing, kelapa dan tomat dll.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Keseruan ... Berikut Jadwal Acara RCTI Hari Ini Minggu 18 Juni 2023

Acara sedekah bumi atau tradisi apitan kalau orang demak menyebutnya diawali dengan kirab gulungan yang diikuti oleh Bupati Demak Eisti’anah, Kabag Perekonomian Arif Sudaryanto, dan Forkopimcam serta aparat desa setempat, didampingi barisan Lare Angon dengan membawa hasil bumi yang merupakan Simbol Rojo Koyo.

Iringan Apitan juga membawa tirto wening (air dalam kendi), yang selanjutnya diberikan kepada Lurah Desa Candisari untuk di campurkan dengan dawet, kemudian diberikan doa. Kemudian di bagikan kepada masyarakat dan sebagian dawet digebyur (dilempar) pada warga yang dilakukan oleh Bupati Eisti’anah.

Dalam kemeriahan kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kegiatan sosilisasi DBHCHT yang bertemakan Gempur Rokok Ilegal dengan narasumber Bupati Demak Eisti’anah dan perwakilan Biro ISDA Provinsi Jawa Tengah.

Kades Suratman menjelaskan, gebyur dawet dimaksudkan untuk ngudari hal-hal yang ruwet sehingga Apitan tersebut dikenal dengan Apitan Gebyur Dawet.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahlan Kalasuba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah