“Saya pikir harus ada strategi khusus untuk menanamkan ruh dan nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial. Mereka ini pola pikirnya sudah berbeda zaman dengan kita yang lahir di era 70-an,”
Ferry menilai sudah tak relevan jika menggunakan pendekatan doktrinasi untuk menanamkan Pancasila.
“Dibutuhkan strategi yang lebih mengedepankan budaya mendengar dari pada menggurui. Kita perlu dengar apa aspirasi anak-anak milenial tentang Pancasila. Apa yang mereka inginkan tentang Pancasila? Dan seterusnya,” katanya.
Setelah diskusi itu, baru pemerintah memformulasikan sebuah praktek pemahaman baru tentang Pancasila. Di era digital saat ini, tentunya harus memanfaatkan berbagai platform media sosial dan teknologi informasi (TI) yang ada.
Ferry mengungkapkan ada beberapa poin penting yang harus ditanamkan kepada generasi milenial, diantaranya berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, kreatif dan mandiri, serta berpikir kritis.
Dipengujung acara Wakil Ketua Termuda di DPRD Provinsi Jawa Tengah memberikan semangat untuk milenial Jawa Tengah.
"Persiapkan diri dengan baik, menjadi agen perubahan dan menguasai Ilmu pengetahuan Teknologi (Iptek), sesuai bidang disiplin ilmu masing-masing, mengangkat harkat dan martabat Indonesia, serta berjiwa Merah Putih yang selalu mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara diatas kepentingan kelompok dan pribadi supaya persatuan dan kesatuan tetap kokoh," pungkasnya.***