"Kita utamanya menyasar ke para dermawan termasuk Gubernur Jawa Tengah untuk berwakaf,” jelas Kiai Muhyiddin.
Menyinggung rencana kapasitas mahad tahfidh, kata Prof Noor, hanya akan menerima calon santri per tahun sebanyak 70 orang dengan rincian, alokasi untuk Jateng 35 orang dan sisanya mengakomodasi provinsi-provinsi se Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Semarang, Hari Ini Kamis 19 Agustus 2021
Prof Noor menegaskan desakan umat ke PP MAJT agar mahad segera teralisasi sangat kuat, fenomena ini menunjukkan generasi gadget di Indonesia semakin gemar belajar Alquran. Bahkan, tersemangat di dunia.
Rintisan mahad juga akhirnya berkembang, rencana desain tak sekadar untuk program S1, kini mulai diproyeksikan juga S2 dan S3 dengan nama, Mahad Aly. Bekerja sama dengan ulama-ulama dunia terkemuka.
"Kita menarget lulusan S3 mahad Aly ini akan menjadi ulama dunia yang akan memiliki pengaruh kuat. Saat ini yang dipercepat PP MAJT adalah mengembalikan dana talangan khusus, sedangkan untuk bangunan fisik akan diupayakan lewat program rumah susun sederhana untuk mahasiswa (rusunawa). Diharapkan pada 2022 mahad terwujud.***