Dia mencontohkan, di banyak perusahaan besar di Indonesia, lulusan SMA Loyola itu juara (mendominasi). Karena yuniornya digeret, ditarik, oleh para seniornya agar bisa sukses seperti mereka.
"Nah, kalau sudah seperti ini, siapa tahu lulusan Undip bisa menjadi presiden RI,” katanya disambut tepuk tangan hadirin. Sebab, geret-menggeret itu selama ini sudah dilakukan oleh para alumni ITB.
Hingga kini hampir semua bank besar dan menengah, lulusan IPB mendominasi. Lulusan Istitut Pertanian Bogor bisa dikatakan hampir menguasai bank-bank di Indonesia.
Demikian juga dengan temen-temen alumni IPDN. Saat ini hampir semua jabatan di pemerintahan mereka ada. Demikian juga dengan Kagama. Para alumni UGM saat ini banyak yang menduduki jabatan strategis.
Baca Juga: Dikelola Secara Profesional, UIN Walisongo Pertahankan Prestasi Terbaik Pengelolaan Kampus Nasional
Oh ya, selamat untuk pengurus IKAFH yang baru periode 2021-2025. Biasanya setelah setahun dilantik baru menggelar Rakernas. Tapi ini belum lama dilantik langsung gerak cepat menggelar Rakernas.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan dia akan loyal dengan Undip. Dia mengaku, memang kuliah S1 di UPN Yogyakarta kemudian pindah di Unika Soegijapranata Semarang. Namun S2 dan S3 dia kuliah di Undip.
"Jadi jangan khawatir. Saya tetap loyal dengan Undip. Terlebih Undip ada di Kota Semarang,” kata wali kota yang akrab dipanggil Hendi itu.
Baca Juga: Naik Cepat, Tingkat Keterisian Tempat Tidur RSUD Dr M Ashari Pemalang Capai 72,26 Persen
Menurut dia, Kota Semarang itu istimewa. Sebab, di kota yang dipimpinnya itu berdiri 63 perguruan tinggi. Bayangkan, jumlahnya sangat banyak. Kota Yogyakarta yang terkenal dengan sebutan Kota Pelajar saja perguruan tingginya tidak sebanyak itu. Sebab, tidak semua perguruan tinggi di DIY ada di Kota Yogyakarta, karena tersebar di hinterlannya, seperti Sleman dan sebagainya.