Ganjar Sebut 174 Siswa SMK Pelita Bangsa Sragen Dipastikan Sudah Dapatkan Ijazah

- 22 Maret 2021, 18:51 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menerima Ka. Disdikbud Prov. Jateng dalam rangka paparan terkait Persiapan Sekolah Tatap Muka di Puri Gedeh, Senin 22 Maret 2021
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menerima Ka. Disdikbud Prov. Jateng dalam rangka paparan terkait Persiapan Sekolah Tatap Muka di Puri Gedeh, Senin 22 Maret 2021 /Humas Prov Jateng

 

SINARJATENG.COM - Sebanyak 174 siswa SMK Pelita Bangsa Kabupaten Sragen dikabarkan menunggak bayaran hingga ratusan juta.

Para siswa yang lulus sejak 2014 itu dikabarkan juga belum mengambil ijazahnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan persoalan tersebut sudah selesai. Sebanyak 174 siswa SMK Pelita Bangsa telah mendapatkan ijazahnya.

Baca Juga: MUI Jawa Timur: Vaksin AstraZaneca Halal, Ponpes Siap di Vaksinasi AztraZeneca di Jawa Timur

"Ini ada fotonya, ini barusan selesai. Jadi yang kemarin tidak bisa di Sragen, SMK Pelita Bangsa, perhari ini di Kantor Kecamatan Sumberlawang telah diserahkan 174 ijazah kepada perwakilan siswa," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Senin 22 Maret 2021.

Setelah berita itu santer di media, Ganjar langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti. Ia senang karena pihak sekolah kooperatif dan mau menyerahkan ijazah siswa yang menunggak itu.

"Ijazahnya gratis, lulusan tidak dibebani biaya apapun. Ini saya sudah dikirimi gambarnya," ucapnya sambil menunjukkan foto di handphonenya yang menunjukkan proses pembagian ijazah itu.

Baca Juga: Cegah Paham Radikalisme di Masjid, Kapolri Gandeng Pemuda Masjid

Ganjar meminta seluruh sekolah di Jawa Tengah, khususnya swasta melakukan pendataan kepada siswanya. Jika ada siswa yang tidak mampu, maka mesti diupayakan mendapatkan bantuan.

"Bisa dengan beasiswa atau sebagainya. Maka sekolah wajib mendata itu," jelasnya.

Ganjar juga mengatakan pihaknya sudah memberikan bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) ke sekolah tersebut. Disinggung tentang keuangan SMK Pelita Bangsa yang kacau akibat adanya tunggakan siswa, Ganjar mengatakan bahwa itu tergantung manajemen sekolah.

Baca Juga: Anies Baswedan Jadi Capres Favorit Anak Muda Kalahkan Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, ‎dan Sandiaga Uno

"Bantuan kita berikan ke siswa, bukan ke sekolah. Kalau sekolah biasanya bantuannya berupa sarana prasarana. Maka sebenarnya, setiap sekolah ditantang betul-betul untuk bisa mengelola sekolah dengan baik," ucapnya.

Memang lanjut Ganjar, hal itu tidaklah mudah. Dirinya memiliki banyak pengalaman serupa, bagaimana ada siswa sekolah swasta yang menunggak biaya sekolah dan terpaksa harus dibantu menebus ijazahnya.

"Beberapa kali pengalaman saya, saya nebusi ijazah, bayari tunggakan-tunggakan itu. Ada beberapa sekolah yang kompromi, dikasih diskon 50 persen. Tapi ada sekolah yang bayar sepenuhnya. Ya saya kumpulkan, itu dari saya kepada mereka," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 174 siswa SMK Pelita Bangsa Sragen dikabarkan menunggak biaya administrasi sejak 2014 hingga 2019 lalu. Tercatat, jumlah tunggakan sebesar Rp174.445.000.

Baca Juga: 140 Sekolah di Jateng Dilibatkan dalam Pembelajaran Tatap Muka pada 5 April Mendatang

Pihak sekolah mengatakan tidak pernah menagih kekurangan biaya administrasi itu. Para siswa yang menunggak itu, hampir semuanya tidak mengambil ijazahnya, meskipun pihak sekolah mengatakan tidak pernah menahan ijazah mereka.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah