Program Wakaf Tanah MAJT untuk Mahad Tahfidh Quran Kembali Dibuka, Ini Penjelasannya

19 Agustus 2021, 21:33 WIB
Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA (kiri) saat memaparkan perkembangan dan program ke depan MAJT, di saat peringatan HUT ke-14 MAJT, Sabtu 14 November 2020 /Dok. MAJT / Isdiyanto/

SINARJATENG.COM - Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah kini membuka kembali program wakaf tanah untuk merealisasikan pembangunan mahad tahfidh Quran atau pesantren penghafal Alquran dan ilmu tafsir yang rencananya di atas tanah seluas 1,115 hektar, di sebelah utara pintu MAJT.

Target besar dari program tersebut untuk mencetak imam-imam besar di Jawa Tengah dan nusantara.

Program wakaf tanah ini, kata Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, sudah dimulai sejak Oktober 2019 dan saat itu sudah banyak masyarakat mengikuti program tersebut.

Baca Juga: Kapolsek Setiabudi Jakarta Selatan Lerai Baku Hantam Pedagang Kopi, Diduga Rebutan Lahan

Dari seluas 1,115 hektar tanah yang dibebaskan PP MAJT seharga Rp 12,265 miliar, dilunasi dari dana titipan wakaf umat Rp 2,257 miliar dan sisanya menggunakan dana talangan khusus.

Sementara harga wakaf tanah yang dilelang untuk umum sebesar Rp 1.100.000 per meter persegi.

“Kami bermaksud membuka kembali program yang sempat berhenti karena pandemi Covid-19, untuk mengembalikan dana talangan khusus sebesar Rp 9 miliar lebih, sekaligus agar pembangunan mahad tahfidh Quran segera direalisasi,” tegasnya didampingi Sekretaris Drs KH Muhyidin MAg.

Baca Juga: Kaya Akan Vitamin, Wabup Pemalang Ajak Konsumsi Produk Olahan Nanas Madu

Untuk memaksimalkan dibukanya kembali wakaf tanah, PP MAJT mengeluarkan surat bernomor 120/PP-MAJT/VIII/2021 tertanggal 16 Agustus 2021 ditandatangani Ketua Prof Noor Achmad dan Sekretaris Kiai Muhyidin MAg.

"Kita utamanya menyasar ke para dermawan termasuk Gubernur Jawa Tengah untuk berwakaf,” jelas Kiai Muhyiddin.

Menyinggung rencana kapasitas mahad tahfidh, kata Prof Noor, hanya akan menerima calon santri per tahun sebanyak 70 orang dengan rincian, alokasi untuk Jateng 35 orang dan sisanya mengakomodasi provinsi-provinsi se Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Semarang, Hari Ini Kamis 19 Agustus 2021

Prof Noor menegaskan desakan umat ke PP MAJT agar mahad segera teralisasi sangat kuat, fenomena ini menunjukkan generasi gadget di Indonesia semakin gemar belajar Alquran. Bahkan, tersemangat di dunia.

Rintisan mahad juga akhirnya berkembang, rencana desain tak sekadar untuk program S1, kini mulai diproyeksikan juga S2 dan S3 dengan nama, Mahad Aly. Bekerja sama dengan ulama-ulama dunia terkemuka.

"Kita menarget lulusan S3 mahad Aly ini akan menjadi ulama dunia yang akan memiliki pengaruh kuat. Saat ini yang dipercepat PP MAJT adalah mengembalikan dana talangan khusus, sedangkan untuk bangunan fisik akan diupayakan lewat program rumah susun sederhana untuk mahasiswa (rusunawa). Diharapkan pada 2022 mahad terwujud.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler