SEMARANG, SINARJATENG.COM - Project Project Implementing Unit Islamic Development Bank (IsDB) dan transformasi IAIN menjadi UIN Walisongo diinisiasi pertama kali oleh rektor Prof Dr H Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA PhD pada tahun 2001, perjuangan beliau sangat luar biasa.
Hal ini di sampaikan oleh Ketua PIU IsDB UIN Walisongo Prof Dr H. Musahadi, MAg saat secara resmi membuka kegiatan penyusunan Buku Biografi Project 4 in 1 UIN Walisongo di Semarang, Jum'at 16 Oktober 2020.
"Project ini pada saat itu pernah terhenti sebab sebagian besar senat masa itu tidak sepakat dengan adanya project tersebut karena takut adanya mandat utama dari keilmuan islam terbengkalai" katanya.
Baca Juga: BPJPH dan LPPOM MUI Sinergi Fasilitasi Sertifikasi Halal Pelaku UMK
Prof Musahadi menerangkan, ketika Prof Dr H. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA PhD menjadi dirjen menginginkan project tersebut kembali di ajukan, rektor IAIN Walisongo kala itu Prof Dr H. Abdul Djamil, MAg merespon cepat, dengan persiapan matang serta semua prosedur sudah di lalui, akan tetapi pengajuan project itu harus terhenti lagi sebab terbentur dengan kebijakan menteri agama baru kala itu, hingga project ini terhenti sampai tahun 2009.
"Perjuangan yang begitu panjang tidak menyurutkan niat IAIN Walisongo untuk mewujudkan project ini, hingga pada tahun 2012 kala itu rektornya Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag project ini bisa tercapai" ungkapnya.
Kesuksesan, Ikhtiyar dan Perjuangan
"Kesuksesan UIN Walisongo saat ini tidak serta merta didapat begitu saja, namun ada ikhtiyar serta perjuangan yang sangat luar biasa dari para pendahulu, maka dari itu penyusunan buku biografi project IsDB 4 in 1 ini sangat penting untuk di buat, supaya semuanya bisa tahu sejarah project IDB walisongo dan transformasi IAIN Walisongo menjadi UIN Walisongo". Jelasnya
Baca Juga: Penyelenggaraan GPDRR, Presiden Minta Dipersiapkan dengan Baik