Ditambah lagi, anggota PKK tersebut kebanyakan adalah ibu rumah tangga sehingga menjadikan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai usaha.” Pungkasnya.
Setelah mendapatkan pengarahan dari Ibu Lurah, selanjutnya pelatihan membuat hantaran pernikahan dari limbah sampah dipandu oleh dua mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang yang memang sudah memiliki kemampuan untuk membuat hantaran pernikahan dengan memanfaatkan limbah sampah.
Khoirun Nisa dan Afra Afifah menjelaskan dan memandu peserta dalam proses pembuatan hantaran dengan penuh semangat dan teliti.
Terlihat peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, mereka di bagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok diberikan bahan-bahan supaya bisa langsung mempraktekan apa yang sudah disampaikan oleh pemateri.
Salah satu peserta, yaitu ibu Desy Bertha merasa sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Beliau mengungkapkan bahwa pelatihan ini akan sangat bermanfaat untuk ibu rumah tangga sepertinya.
“Saya sangat senang dengan adanya pelatihan ini, sangat bermanfaat bagi ibu rumah tangga seperti saya ini.
Membuat hantaran pernikahan dari limbah sampah sangat fleksibel untuk dikerjakan kapan saja dan bisa dikerjakan di rumah, tentu hal ini tidak akan mengganggu tugas maupun kewajiban sebagai ibu rumah tangga.” Ucap ibu Desy.***