Network
SINARJATENG.COM - Kuliah adalah salah satu tahap pendidikan yang wajib diselesaikan untuk menambah ilmu dan memperbesar peluang karir. Normalnya, durasi pendidikan S2 di Indonesia adalah dua tahun jika diselesaikan tepat waktu. Namun, tidak jarang mahasiswa yang masih terjebak di kampus hingga ke tahun ketiga bahkan lebih. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi lamanya waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan perkuliahan.
Berikut ini enam tips agar lulus S2 kurang dari dua tahun:
1.Manajemen waktu dengan baik
Manajemen waktu adalah permasalahan yang seringkali dihadapi oleh mahasiswa, terutama bagi mereka yang harus mengimbangi antara kegiatan perkuliahan dengan organisasi atau bekerja. Bagi kamu yang sering mengalami hal ini, sebaiknya membuat jadwal untuk belajar, berorganisasi, maupun bekerja. Hal terpenting adalah selalu disiplin dan konsisten dengan jadwal tersebut.
Ingatlah bahwa tugas utamamu adalah menjadi mahasiswa dan belajar dengan giat agar bisa lulus tepat waktu.
Baca Juga: Rahasia HRD Rekrut Karyawan Selain Lihat CV Jarang Diketahui Orang!
2. Temukan partner yang memiliki visi dan misi yang sama
Teman merupakan salah satu faktor yang membuat mu lebih semangat. Jika temanmu memiliki visi dan misi yang sama, maka kamu akan lebih percaya diri dan memiliki vibes positif.
Bersama teman yang memiliki satu visi maka kalian akan saling memberi motivasi, saling berbagi tips memaksimalkan nilai serta saling memacu semangat untuk percepatan kuliah.
3. Kenali dosen pembimbing dengan baik
Sebelum melangkah lebih jauh, hal utama yang harus kamu lakukan adalah mengenali dosen pembimbing dengan baik. Jika dosen kamu adalah sosok yang idealis maka kamu harus ekstra berusaha agar tidak melakukan kesalahan yang fatal. Sering-seringlah berdiskusi dengannya terkait topik tesis mu agar kamu memiliki arahan dalam menyelesaikan tesis.
4. Penuhi syarat kelulusan sejak awal semester
Umumnya mahasiswa pascasarjana harus memenuhi beberapa persyaratan jika ingin mendaftar sidang tesis. Diantara persyaratan tersebut seperti mengikuti konferensi tingkat internasional, menerbitkan artikel di jurnal terakreditasi, lulus TOEFL dan TOEFL.
