SINARJATENG.COM - Mahasiswa KKN Posko 11 UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan pelatihan membuat hantaran pernikahan dari limbah sampah bersama dengan ibu-ibu PKK Kelurahan Muktiharjo Kidul.
Kegiatan pelatihan ini terselenggara di balai RW 15 dengan jumlah peserta 43 orang yang merupakan anggota PKK kelurahan Muktiharjo Kidul.
Pelatihan di awali dengan sambutan serta pengarahan dari Ibu Sofia Ernawati, S.E, M.M, selaku Lurah di kelurahan Muktiharjo Kidul.
Dalam sambutannya, memberikan sambutannya beliau mengucapkan terimakasih banyak kepada mahasiswa KKN dari UIN Walisongo Semarang yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini.
“Saya sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN dari UIN Walisongo Semarang ini atas terselenggaranya pelatihan membuat hantaran pernikahan dari limbah sampah ini.
Memang semenjak pandemi, kegiatan-kegiatan pelatihan semacam ini vakum, dan baru kali ini bisa terlaksana kembali.” Ucap Ibu Sofia Ernawati.
Di akhir sambutan belia juga menyampaikan harapan-harapan ke depan supaya kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara rutin untuk membekali masyarakat terkhusus ibu-ibu yang tergabung dalam anggota PKK memiliki ketrampilan membuat sesuatu yang bisa menghasilkan uang sebagai tambahan pendapatan.
“Harapannya dapat memberikan bekal kreativitas kepada masyarakat terkhusus anggota PKK sehingga pemanfaatan limbah sampah menjadi hantaran pernikahan ini bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha.
Ditambah lagi, anggota PKK tersebut kebanyakan adalah ibu rumah tangga sehingga menjadikan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai usaha.” Pungkasnya.
Setelah mendapatkan pengarahan dari Ibu Lurah, selanjutnya pelatihan membuat hantaran pernikahan dari limbah sampah dipandu oleh dua mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang yang memang sudah memiliki kemampuan untuk membuat hantaran pernikahan dengan memanfaatkan limbah sampah.
Khoirun Nisa dan Afra Afifah menjelaskan dan memandu peserta dalam proses pembuatan hantaran dengan penuh semangat dan teliti.
Terlihat peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, mereka di bagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok diberikan bahan-bahan supaya bisa langsung mempraktekan apa yang sudah disampaikan oleh pemateri.
Salah satu peserta, yaitu ibu Desy Bertha merasa sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Beliau mengungkapkan bahwa pelatihan ini akan sangat bermanfaat untuk ibu rumah tangga sepertinya.
“Saya sangat senang dengan adanya pelatihan ini, sangat bermanfaat bagi ibu rumah tangga seperti saya ini.
Membuat hantaran pernikahan dari limbah sampah sangat fleksibel untuk dikerjakan kapan saja dan bisa dikerjakan di rumah, tentu hal ini tidak akan mengganggu tugas maupun kewajiban sebagai ibu rumah tangga.” Ucap ibu Desy.***