Pemkot Pekalongan Targetkan Semua Sekolah Belajar Tatap Muka Saat Dibuka Tahun Ajaran Baru, KBM Dibagi 2 Sesi

- 4 Juni 2021, 21:22 WIB
Walikota Pekalongan mengungkapkan Pemkot menargetkan semua sekolah dapat belajar tatap muka pada tahun Ajaran Baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat tidak hanya di lingkungan sekolah tapi juga saat aktifitas sehari-hari.
Walikota Pekalongan mengungkapkan Pemkot menargetkan semua sekolah dapat belajar tatap muka pada tahun Ajaran Baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat tidak hanya di lingkungan sekolah tapi juga saat aktifitas sehari-hari. /Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan

SINARJATENG.COM -  Pemerintah Kota Pekalongan menargetkan semua sekolah di Kota Pekalongan akan dibuka dan belajar secara tatap muka mulai Tahun Ajaran Baru 2021/2022 sekitar Juli 2021 mendatang. 

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, mengungkapkan bahwa idealnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Namun, nantinya ia memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) itu dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Bahkan pemerintah juga memasukkan pendidik dan tenaga kependidikan dalam daftar prioritas penerima vaksin di tahap kedua yang ditargetkan pemberian vaksin Covid-19 kepada pendidik dan tenaga kependidikan akan rampung sebelum Tahun Ajaran Baru dimulai.

Baca Juga: E-TLE Nasional Tahap II, Korlantas Polri Kembali Petakan Beberapa Titik Baru Polda

“SMP dan SMA sudah mulai uji coba PTM dan berjalan normal (masih kondusif) dengan pembatasan-pembatasan tertentu. Mudah-mudahan target kita bisa mulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua jenjang pendidikan yang ada di awal Tahun Ajaran Baru 2021/2022 bisa terlaksana tanpa hambatan apapun, meski pelaksanaannya nanti dengan shifting dibagi 2 sesi yaitu pagi dan siang dan disesuaikan dengan protokol kesehatan secara ketat,” terang Aaf, sapaan akrabnya.

Menanggapi munculnya klaster penularan Covid-19 di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan beberapa hari lalu, Aaf menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan telah melaporkan dan menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selaku pelaksana kewenangan di satuan pendidikan jenjang SMA.

Disamping itu, Satgas Covid-19 Kota Pekalongan juga telah melakukan tes swab antigen secara masif terhadap seluruh anggota keluarga pegawai di sekolah tersebut yang terpapar sebagai upaya deteksi dini dan menekan penularan virus Covid-19 agar tidak merebak secara meluas.

Baca Juga: Temukan Narkoba Baru Jenis Ekstasi Asal Jerman, Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri: Barang Bukti 13.865 Ekstasi

Tidak hanya itu, Satgas Covid-19 juga menerjunkan personel-personel jaga untuk terus rutin memantau sejumlah kegiatan kemasyarakatan yang berpotensi menimbulkan keramaian massa diantaranya kegiatan ziarah di Makam Sapuro, pusat perbelanjaan, pasar, obyek wisata, rumah makan, dan sebagainya.

“Alhamdulillah semuanya masih kondusif, anggota keluarga dari 37 orang guru dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut masih terus kami lakukan tracing berupa pelaksanaan tes swab antigen secara mobile dibantu jajaran TNI, Polri, Dinas Kesehatan, perangkat kelurahan dan kecamatan. Munculnya kasus penularan Covid-19 di SMA Negeri 4 itu bukan dari klaster PTM, sehingga mudah-mudahan hal ini tidak mengganggu usaha kita untuk melanjutkan PTM itu sendiri, namun tentu kami juga masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan sudah kami laporkan kesana,” papar Aaf.

Aaf melanjutkan, sebagai bahan evaluasi uji coba PTM, pihaknya menekankan kepada seluruh warga sekolah baik kepala sekolah, guru, murid dan warga sekolah lainnya untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat tidak hanya pada saat di lingkungan sekolah saja, melainkan juga saat melakukan aktivitas-aktivitas di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Lingkungan Sekitar Bisa Dimanfaatkan Sebagai Usaha di Masa Pandemi, Berikut Tips Sukses dari Lurah Gisikrono

Kegiatan kemasyarakatan terus pihaknya perketat seperti kegiatan ziarah di Makam Sapuro, sudah ada tim yang kami terjunkan, dan kami sudah meminta mereka yang datang harus membawa surat keterangan bebas Covid-19.

Sementara, terkait penyediaan ruang isolasi mandiri saat ini di Gedung Diklat sudah terisi 21 orang dengan kapasitas 24 kamar, jadi hanya 3 kamar yang kosong, sedangkan ruang isolasi di RSUD Bendan ada sekitar 12-14 pasien terkonfirmasi positif yang dirawat disana dari 28 ruang kamar yang tersedia.

Hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan jumlah kasus tetapi Kota Pekalongan ini belum masuk dalam zona merah, mudah-mudahan dengan usaha kita melalui tracing dan perketat sejumlah kegiatan kemasyarakatan  ini bisa segera membuat kasus Covid-19 ini bisa semakin menurun,”tandasnya.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x