Riset: Nilai Rapor Setahun Kinerja Pemerintahan Jokowi Capai 76

- 21 Oktober 2020, 12:25 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). //YouTube Sekretariat Kabinet

JAKARTA, SINARJATENG.COM - Riset yang dilakukan oleh Indonesia Indicator (I2) menunjukan kinerja Pemerintahan Joko Widodo yang telah memasuki tahun pertama tak pernah lepas dari sorotan media massa, baik nasional, lokal maupun internasional.

Menurut Indonesia Indicator (I2), perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak kecerdasan buatan (AI), rapor kinerja Jokowi di media massa pada tahun pertama periode II mencapai 76 dengan catatan.

"Dengan catatan, framing media pada pemberitaan Jokowi didominasi oleh sentimen netral yang lebih tinggi, yakni 40 persen, disusul tone positif 36 persen dan negatif sekitar 24 persen. Dalam konteks pandemi, media memberikan ruang untuk Jokowi dengan memberikan framing netral," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang saat memaparkan hasil riset Indonesia Indicator bertajuk "Presiden Jokowi dalam Potret Media; Setahun Pertama periode II dalam Pandemi" di Jakarta, Rabu 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Dikpol Partai Golkar di Pemalang, Iqbal Tekankan Kader Laksanakan Program Partai

Menurut Rustika, sepanjang 20 Oktober 2019 hingga 30 September 2020, Indonesia Indicator (I2) mencatat, kinerja Jokowi diliput 2.209 media online Indonesia, baik nasional maupun lokal dalam 690.317 berita.

Sebanyak 43 persen pemberitaan di media online diisi oleh masalah penanganan virus COVID-19 oleh Jokowi.

Hal inilah yang salah satunya diberikan framing netral oleh media, dalam arti media "wait and see", dalam menghadapi kondisi pandemic yang juga menjadi isu global saat ini.

Baca Juga: IHSG diprediksi Datar, Pasar Tunggu Keputusan Stimulus AS

"Masalah ini adalah masalah yang sangat sensitif, hal-hal yang sifatnya saintifik, media akan memberikan informasi dengan sangat hati-hati karena dampaknya sangat luas," kata Rustika.

Perhatian Jokowi pada isu-isu terkait perekonomian di tahun pertama periode II Jokowi juga menjadi atensi terbesar media massa.

"Isu-isu ekonomi dibahas sebanyak 47 persen dari total pemberitaan tentang Jokowi," ungkap Rustika dalam siaran persnya.

Baca Juga: Hari Ini, Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Menguat

Hal itu, kata dia, tak terlepas dari pandemi COVID-19 yang menjadi persoalan nasional dan global, berakibat pada minusnya pertumbuhan ekonomi kuartal II dan III 2020.

Selain itu, kata Rustika, pemberitaan media massa terkait Jokowi disusul oleh isu politik dan keamanan (Polkam) sebanyak 23 persen, isu sosial 22 persen, dan isu hukum 8 persen.

Isu terbanyak soal ekonomi adalah soal stimulus usaha mikro kecil menengah (UMKM), pertumbuhan ekonomi, masalah bantuan sosial (bansos)-bantuan langsung tunai (BLT), serta isu pariwisata.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Pemprov Jateng Pacu Bisnis Usaha “Start Up”

Terkait kebijakan ekonomi Pemerintahan Jokowi, lanjut Rustika, media massa memberi catatan positif dan negatif.

Program besar Jokowi dalam pembangunan infrastruktur, kata Rustika, mendapat apresiasi dalam ruang perbincangan media.

"Dalam isu infrastruktur ini, Presiden Jokowi dicitrakan tetap membangun komunikasi dengan pimpinan berbagai negara demi menjaring investasi, seperti dengan Pemerintahan Turki," papar Rustika.

Baca Juga: Dianggap Kurang Pantas, PGSI Adukan Tayangan Iklan Produk Semen ke KPID Jateng

Perhatian khusus Jokowi terhadap sektor UMKM juga turut mendapat catatan positif media massa.

Sebelum pandemi, menurut Rustika, terdapat kebijakan penurunan bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 6 persen, pembagian voucher gas untuk UMKM, dan juga digitalisasi UMKM. Setelah pandemi merebak, pemerintah melakukan kebijakan keringanan kredit, kredit modal kerja, serta BLT untuk para pelaku UMKM.


"Sentimen positif ini bisa jadi pintu masuk untuk menarasikan secara lebih baik UU Cipta Kerja," tuturnya.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x