Network
SINARJATENG.COM - Pesan singkat (sms) yang berisi tautan mencurigakan kini beredar semakin luas. Tautan-tautan yang tersebar melalui sms tersebut ternyata bisa mengambil data diri untuk disalahgunakan.
Hal itu dijelaskan oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol. Nico Afinta. Ia mencontohkan kasus yang baru saja diungkap Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim bersama FBI tentang dua WNI yang mengambil data dari warga yang terdampak Covid-19.
Baca Juga: Punya Kontribusi Besar, Twitter Jadi Media Paling Banyak Sebar Ujaran Kebencian dan SARA
Data tersebut nantinya digunakan untuk mencairkan dana Pandemic Unemploymet Assistance (PUA) dari pemerintah Amerika Serikat.
Ia juga menjelaskan jika biasanya, domain yang digunakan website pemerintahan palsu menggunakan .ly, .com, .info, .link dan .net. pada Sabtu, 17 April 2021.
"Masyarakat kami imbau supaya lebih waspada," tegas dia.
Baca Juga: Kapolda Babel Lakukan Patroli untuk Pastikan Tidak Ada Penambang yang Bandel
Selain itu, Kapolda juga meminta kepada masyarakat Indonesia, terutama di Jawa Timur agar tidak melakukan tindak pidana membuat situs palsu, menyebarkan, dan mengambil keuntungan.
"Peringatan bagi siapa saja supaya tidak membuat scampage atau website-website palsu untuk mencari keuntungan," jelas Kapolda.
