SINARJATENG.COM – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menerima informasi adanya kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B.1.1.7 pada Senin, 1 Maret 2021.
Mutasi virus corona B.1.1.7 sebelumnya pertama kali diumumkan di Inggris pada Desember 2020.
Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid selaku Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes mengatakan virus corona adalah tipe virus RNA (ribonucleic acid) yang secara alami mudah mengalami mutasi.
Baca Juga: Gelar Studium General, FISIP UIN Walisongo Respon Milenial dan Keluarga Hadapi Pandemi
Dr. Nadia menambahkan mutasi merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup.
Hingga kini pihak Kemenkes belum mendapatkan bukti ilmiah bahwa virus mutasi Covid-19 lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 yang awal.
Namun, dari beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular.
Para peneliti yang mendalami virus corona B.1.1.7 mengkonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin.
Baca Juga: Duel Antara Munchen vs Dortmund, Super Big Match Akan Tersaji di Pekan ke-23 Bundes Liga 2021
“Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus sehingga tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok,” ujar dr. Nadia.