Hadiri Rakernas FKPT, Kepala BNPT Sebut Indonesia Negara yang Menghargai Kemajemukan

- 3 Maret 2021, 11:04 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT ke VIII
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT ke VIII /Humas FKPT Jateng

Kalau kita sudah ke Labuan Bajo, pasti akan ketagihan. "Labuan Bajo ini sangat rukun dan damai. Tiada pertentangan dan perbedaan. Dalam satu rahim, satu rumah, ada yang Islam ada yang Katolik. Semua ada di Labuan Bajo. Mohon doa agar kenyamanan dan perdamaian ini terus sampai nanti. Wartakanlah bahwa masyarakat Labuan Bajo sangat suka cita dalam menyambut Anda," bebernya.

Di sela-sela kegiatan pembukaan, kegiatan itu juga diisi pemutaran video kegiatan FKPT se Indonesia dan pembacaan puisi oleh Annisa Putri Ayudya.

Baca Juga: Selebgram Dinda Safayana Laporkan Perlakuan Buruk Karyawan, Kopi Kenangan Beri Penjelasan

Kepala BNPT Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., dalam sambutannya mengatakan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan Rakernas dengan tema Kolaborasi untuk Indonesia di Labuan Bajo tersebut.

"Kita bersyukur dapat melaksanakan Rakernas di Labuan Bajo ini karena sudah direncanakan lama meskipun harus berbagi tempat karena pembatasan kegiatan dan protokol kesehatan. Tapi semuanya hadir di Labuan Bajo untuk melaksanakan Rakernas ini," katanya.

Anda semua ini, lanjutnya, adalah pejuang antiradikalisme intoleran. "Itulah yang senantiasa mewarnai nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan jatidiri bangsa ini. Karena sejatinya bangsa kita ini bangsa toleran, menghargai perbedaan, menghargai kemajemukan, damai, yang hari ini agak sedikit terganggu dengan adanya nilai asing yang menyebarkan faham radikal intoleran," lanjutnya.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Hari Ini, Rabu 3 Maret 2021, Jangan Lewatkan Ikatan Cinta

Hal ini terjadi, katanya, karena adanya popaganda Al-Qaeda, propaganda ISIS, mereka mencari pengikut dan tentunya mereka adalah bagian dari saudara kita yang harus diselamatkan.

Menurut doktor jebolan UNPAD ini, kegiatan terorisme itu tindakan antara lain memanipulasi agama. Meksi banyak kepentingan lain dalam aksi tersebut. "Kita harus mencegah sistem nilai kaum radikal intoleran karena bertentangan dengan dasar negara," tegasnya.

Menurutnya, kalau radikal itu aslinya baik. "Kita memperjuangkan Pancasila itu juga harus radikal. Berpikir kritis, radikal itu keharusan. Namun kalau radikal intoleran, radikal terorisme itu tidak boleh apalagi dilakukan di ruang publik," tandasnya.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x