PPKM Berjalan Sesuai Harapan, Wiku: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Jawa Barat Menurun

- 5 Februari 2021, 21:15 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. /Satgas Covid-19

SINARJATENG.COM - Pemerintah masih terus berupaya untuk meminimalisir persebaran Covid-19 agar Pandemi ini bisa cepat berakhir. Program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat hingga kini masih terus berjalan.

Berbagai daerah diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat seperti daerah Jawa Barat dan Jakarta.

Meskipun masih berjalan, hasil evaluasi Satgas Covid-19 menunjukan bahwa dua daerah tersebut menunjukan perkembangan ke arah positif setelah PPKM diberlakukan.

Baca Juga: Link Live Streaming Fiorentina vs Inter Milan: Prediksi Line Up Kedua Tim

Untuk itu pemerintah meminta agar daerah lainnya meniru penanganan pandemi Covid-19 yang ada di Jakarta dan juga Jawa Barat.

Pada rilisan resminya ke tim Pikiran-Rakyat.com, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjabarkan hasil fokus pengamatan terhadap perkembangan 4 paramater nasional yaitu kasus aktif, kesembuhan, kematian dan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).

"Provinsi DKI Jakarta, tren kasus aktif memperlihatkan penurunan, dimana 2 minggu sebelumnya menunjukkan tren kenaikan," ujarnya dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana, Kamis 4 Februari 2021 kemarin.

Baca Juga: Sandiaga Uno Siapkan Solusi untuk Atasi Pengusaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Terancam Bangkrut

Hasil pengamatan pada minggu terakhir Januari atau per tanggal 31 Januari 2021, angka kasus aktifnya mencapai 8,78% dari 9,85%. Upaya yang dilakukan menekan kasus aktif ialah meningkatkan testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan).

Berbeda dengan tren kesembuhan, sebaliknya naik setelah terjadinya penurunan di minggu-minggu sebelumnya. Pada minggu terakhir angkanya naik menjadi 89,46%.

DKI Jakarta juga telah mencapai testing (pemeriksaan) yang jumlahnya 12 kali lipat dari target World Health Organization (WHO) dalam seminggu. Dan 87% diantaranya ditujukan pada suspek, probable dan kontak erat yang memberikan dampak positif pada pencegahan penularan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Siapkan Solusi untuk Atasi Pengusaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Terancam Bangkrut

Walaupun angka kesembuhan naik, dan angka kematian menurun, namun angka kasus aktif masih jauh lebih besar sehingga belum bisa mengendalikan kenaikan BOR ICU maupun isolasi secara signifikan. Karena penurunan terjadi pada BOR ICU minggu terakhir pengamatan dari 84,5% menjadi 84,01%.

Namun, DKI Jakarta masih perlu upaya lebih keras lagi meningkatkan kualitas pelayanan untuk menekan angka BOR dibawah standar, yaitu 70 persen. Dari hasil koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan jumlah bed isolasi ICU per harinya fluktuatif tergantung kondisi dan data pelaporan dari rumah sakit dengan kisaran BOR 75 - 80%.

Bagaimana dengan Jawa Barat?

Baca Juga: Masih di Masa Pandemi, Menag Beri Imbauan untuk Lakukan Perayaan Imlek Patuhi Prokes

Selanjutnya, menelaah kondisi terkini di Jawa Barat pada tren kasus aktif terlihat fluktuatif. Dimana minggu terakhir naik dari 17,18% menjadi 20,74%. Sama halnya dengan tren kesembuhan, yang tampak fluktuatif dan Minggu terakhir memperlihatkan penurunan dari 81,61% menjadi 77,98%. Untuk kematian per 31 Januari 2021, angkanya mencapai 1,29%.

Kemudian untuk BOR pada ruang isolasi, angkanya dapat ditekan secara konsisten dan menyentuh angka 69,52% atau dibawah target parameter nasional yaitu 70%. Hasil koordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, selama 2 pekan terakhir ini kasus Covid-19 mengalami lonjakan tertinggi pada 30 Januari 2021, dengan penambahan sebesar 4.601 kasus positif terdiri 2.859 kasus baru dan 1.742 kasus lama.

Upaya yang dilakukan ialah menguatkan puskesmas melalui penempatan tim kolaborasi inter profesi, pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan multi sektor untuk peningkatan kapasitas 3T, 3M, penyiapan vaksinasi dan melanjutkan pelayanan kesehatan esensial di Puskesmas.

Baca Juga: Beberapa Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Vaksin Covid-19

Hasil analisis data ini, menunjukan pembatasan kegiatan pada 2 provinsi ini menunjukkan hasil pada beberapa indikator, namun belum bisa dikatakan berhasilm Karena ukuran keberhasilan, ialah jika suatu provinsi dapat keluar dari 4 indikator parameter nasional yang ditetapkan selama 4 minggu berturut-turut.

"Pada prinsipnya, kita dapat belajar dari keunggulan pihak lain untuk dapat ditiru maupun menjadi kekurangan yang bisa dicegah. Data sederhana ini mencerminkan pentingnya komunikasi yang terjalin, antara komponen pemerintah pusat dan daerah, maupun daerah dan daerah untuk sama-sama saling membantu jika menemui kesulitan," lanjut Wiku.

Dilansir dari Pikiran Rakyat yang berjudul PPKM Berjalan Baik, Pemerintah Minta Daerah Tiru Penanganan Covid-19 di Jakarta dan Jawa Barat, Kedepannya ia mengajak pemerintah daerah untuk meningkatkan koordinasi vertikal dan horizontal untuk meningkatkan kualitas penanganan Pandemi Covid-19 yang lebih baik.***

 

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x