SINARJATENG.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, mobilitas yang dilakukan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 sangat berisiko.
Selain berisiko, hal itu juga membahayakan pelaku perjalanan karena tidak ada yang tahu dari mana Covid-19 berasal.
Berkaca dari beberapa libur panjang, perlu berpikir dua kali sebelum melakukan perjalanan antar kota pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini.
Baca Juga: Gratis Tanpa Syarat, Badan POM Kawal Ketat Keamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19
Pasalnya, momen libur panjang acap memicu peningkatan kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
“Lonjakan kasus positif bukanlah hal yang patut diremehkan mengingat lonjakan kasus ini membawa dampak lanjutan lainnya seperti berkurangnya jumlah tempat tidur di isolasi maupun ruang ICU, di mana di beberapa daerah kapasitasnya sudah di atas 70 persen terisi,” katanya dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta.
Dampak lanjutan lainnya kata Wiku, bertambahnya tugas penanganan dari para petugas kesehatan, bertambahnya potensi penularan, dan bertambahnya korban jiwa akibat Covid-19.
Baca Juga: Seni Saat Pandemi, Ivanka Slank : Jaga Kesehatan Untuk Terus Berkarya
Menurutnya, pemerintah saat ini sedang menyusun kebijakan perjalanan selama periode liburan panjang termasuk syarat testing bagi pelaku perjalanan menggunakan tes swab antigen yang diakui sebagai alat screening Covid-19 oleh Badan Kesehatan Internasional (WHO).