SINARJATENG.COM - Pakar Imunisasi dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH memberikan penjelasan penting terkait vaknisasi Covid-19.
Hal itu disampaikan dalam acara Keterangan Pers Juru Bicara Penanganan COVID-19 yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), yang diadakan pada Senin, 30 November 2020.
Dirinya menegaskan, masyarakat perlu untuk mengetahui, bahwa vaksin merupakan produk biologis yang memiliki kerentanan pada perubahan suhu.
Oleh karena itu umumnya vaksin perlu tersimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, dan suhu ini harus terjaga dari pabrik sampai ke puskesmas.
Baca Juga: Masyarakat dihimbau Untuk Kooperatif Hadapi Pandemi, Satgas: Ada Sanksi Bagi yang Halangi Petugas
Proses menjaga suhu vaksin di kondisi ideal dari awal sampai akhir inilah yang disebut cold chain (rantai dingin). Dengan begitu masyarakat menjadi tahu bahwa vaksin terjaga kualitasnya sejak awal sampai ke pemberian vaksinasi.
dr. Elizabeth menjelaskan, “Darimanapun asal vaksinnya itu nanti, akan melalui pabrik vaksin kita di PT Bio Farma. Mereka sudah mempunyai armada untuk menerima dan mendistribusikan vaksin. Jadi kita sudah punya depo-depo vaksin. Kemudian Provinsi sudah memiliki cold room, atau lemari penyimpanan khusus”, tuturnya.
Indonesia telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melaksanakan program vaksinasi. Proses distribusi vaksin di Indonesia bisa dilakukan dari Aceh sampai Papua dan sudah menggunakan sistem cold chain yang baik, hingga ke pelosok negeri.
Baca Juga: Hadiri Sarasehan dan Temu Tokoh, Wamenag Minta PTKIN Jadi Ruang Semai Integritas dan Nasionalisme