Sambut Perdana Menteri Baru, Jokowi Tekankan Stabilitas dan Keamanan Kawasan yang Ada di Laut Natuna Utara

5 Februari 2021, 22:45 WIB
Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan PM Malaysia Muhyiddin Yassin di Istana Negara /antaranews

SINARJATENG.COM – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan dari PM Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin di Istana Merdeka, Jakarta.

Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi berharap adanya stabilitas di Laut China Selatan atau yang dikenal juga sebagai Laut Natuna Utara.

Presiden Jokowi menyampaikannya dalam Upacara Penyambutan Resmi Perdana Menteri Malaysia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021.

 Baca Juga: Stasiun Pasar Senen Mulai Terapkan Layanan Screening Covid-19 dengan Alat GeNose

Lawatan tersebut merupakan kunjungan luar negeri pertama Muhyiddin Yassin setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia sejak Maret 2020 lalu.

Dalam pertemuan bilateral ini, pemimpin kedua negara membahas sejumlah hal, mulai dari kerja sama bilateral hingga isu regional maupun global. Salah satunya isu terkait Laut Natuna Utara.

Presiden Jokowi pun berdiskusi dengan PM Muhyiddin Yassin terkait stabilitas dan keamanan kawasan.

 Baca Juga: Viral Video Asusila di Halte Senen, Polisi Tangkap Pelaku yang Ternyata Idap Gangguan Jiwa

“Kita juga bertukar pikiran mengenai stabilitas dan keamanan kawasan,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden Jokowi menekankan bahwa stabilitas, termasuk di Laut Natuna Utara, akan tercipta jika semua negara menghormati hukum Internasional.

“Saya menekankan bahwa stabilitas akan tercipta, termasuk di Laut China Selatan, jika semua negara menghormati hukum Internasional, terutama UNCLOS 1982,” tuturnya.

 Baca Juga: PPKM Berjalan Sesuai Harapan, Wiku: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Jawa Barat Menurun

Senada dengan Presiden Jokowi, PM Muhyiddin Yassin juga menekankan bahwa isu klaim maritim di Laut Natuna Utara harus berdasarkan prinsip hukum Internasional.

“Terkait dengan situasi di Laut China Selatan, Malaysia berpandangan bahwa isu klaim maritim di perairan tersebut dan solusinya harus berdasarkan prinsip hukum yang diakui internasional, termasuk UNCLOS 1982,” ujarnya.

 Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Soroti Ketegangan di Laut Natuna Utara, Jokowi Tekankan Stabilitas dan Keamanan Kawasan, PM Muhyiddin Yassin mengingatkan, seluruh pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat menyebabkan ketegangan di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Sandiaga Uno Siapkan Solusi untuk Atasi Pengusaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Terancam Bangkrut

“Semua pihak perlu menahan diri dari tindakan yang menyebabkan ketegangan dan provokasi, serta menghindari penggunaan kekuatan militer,” katanya.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler