Legislator Minta Pemprov Tingkatkan PAD Jateng di Masa Pandemi

- 29 September 2020, 22:59 WIB
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng, Sriyanto Saputro (kiri) dan Plh. Kepala Bapenda Provinsi Jateng Sri Sulistyati saat menjadi narasumber dalam dialog di Gedung Berlian Semarang, Selasa 29 September 2020
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng, Sriyanto Saputro (kiri) dan Plh. Kepala Bapenda Provinsi Jateng Sri Sulistyati saat menjadi narasumber dalam dialog di Gedung Berlian Semarang, Selasa 29 September 2020 /Istimewa




SEMARANG, SINARJATENG.COM – Upaya refocusing atau pemfokusan kembali anggaran daerah selama pandemi Covid-19 telah berdampak pada turunnya pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah.

"Meski begitu, DPRD Provinsi Jateng tetap meminta ada upaya strategis untuk meningkatkan PAD pada tahun ini," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng, Sriyanto Saputro saat menjadi narasumber dalam dialog di Gedung Berlian Semarang, Selasa 29 September 2020.

Poltisi Partai Gerindra itu mengatakan, pada triwulan pertama 2020 telah terjadi penurunan PAD, mengingat adanya refocusing anggaran dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Bupati Pemalang Imbau Masyarakat untuk Jaga Sertifikat Tanah dengan Baik

"Dampak dari PAD yang menurun itu yakni turunnya Belanja Daerah, mengingat ada refocusing. Oleh karena itu, semua pihak bisa diharap memahami kondisi tersebut,” ujarnya.

Sriyanto juga berharap Pemprov Jateng melalui instansi terkait tetap melakukan upaya peningkatan PAD tersebut. Hal itu bisa dilakukan dengan mencari pendapatan lain selain Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) seperti upaya optimalisasi BUMD dan aset-aset daerah yang dimiliki pemprov.

“Sebelum ada Corona, kami sudah mencoba untuk meningkatkan pajak selain PKB yakni melalui BUMD. Selain itu, optimalisasi aset-aset daerah," imbuhnya.

Baca Juga: Persebaya Tidak Pulangkan Pemain Akibat Penundaan Liga 1

Setelah muncul pandemi, lanjut Sriyanto rekomendasi DPRD yakni upaya peningkatan pajak daerah itu tetap dijalankan, mengingat potensi BUMD dan masih banyaknya aset yang mangkrak.

"Kita tidak serta merta ‘jagakke’ PKB tapi bisa mencari jalan lain,” jelasnya.

Ia sendiri mengaku masih pesimis upaya-upaya tersebut bisa dilaksanakan karena pandemi belum berakhir. Meski begitu, upaya tetap dilakukan semaksimal mungkin guna peningkatan PAD.

Sementara, Plh. Kepala Bapenda Provinsi Jateng Sri Sulistyati mengaku sepakat dengan adanya upaya pendapatan selain PKB tersebut. Karena, saat ada pandemi, terjadi penurunan pendapatan PKB dan retribusi. Untungnya, lanjut dia, masih ada sumber pendapatan lain yakni Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok yang dapat menopang PAD.

Baca Juga: Pemkab Jepara Komitmen Wujudkan Kebijakan Sekolah Ramah Anak

“Pajak Air Permukaan terkoreksi positif 3,8 persen dan Pajak Rokok 25,50 persen. Mudah-mudahan, dari pajak itu bisa tetap meningkatkan PAD,” harapnya.

Soal aset, kata dia, sebelumnya ada rekomendasi dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jateng agar dilakukan upaya pemetaan aset-aset daerah. Namun, pelaksanaannya pada tahun ini diundur pada 2021 akibat pandemi.

“Nantinya, pada 2021 mendatang juga dilakukan riset mengenai inventarisir aset-aset daerah tersebut,” pungkasnya.

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x