Kabupaten Grobogan di Terpa Banjir Parah Kecamatan Gubug Menjadi yang Terparah

- 7 Februari 2024, 08:01 WIB
Kabupaten Grobogan diTerpa Banjir Parah Kecamatan Gubug Menjadi yang Terparah
Kabupaten Grobogan diTerpa Banjir Parah Kecamatan Gubug Menjadi yang Terparah /

SINARJATENG.COM - Banjir yang mengepung Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah membuat warga mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman di masjid hingga balai desa maupun sanak saudara. Kini posko penanganan bancana banjir mulai didirikan dan siap menyalurkan ratusan nasi bungkus kepada warga terkena dampak banjir.

Salah satu wilayah terparah di Kecamatan Gubug, sedikitnya 21 desa di wilayah tersebut yang berada di bantaran Sungai Tuntang terkena dampak banjir. Banjir kali ini menjadi bencana terparah dibanding kondisi tahun sebelumnya yang pernah menerjang Kabupaten Grobogan.

Dari update data sementara BPBD Kabupaten Grobogan, tercatat 2662 rumah warga terkena dampak banjir, dimana wilayah tersebut tersebar di 32 desa pada 12 kecamatan. Selain luapan serta jebolnya sungai Tuntang, juga meluapnya Sungai Lusi yang melintas di Kabupaten Grobogan.

Baca Juga: Sah! Institut Agama Islam Pemalang atau INSIP Diresmikan Bupati Pemalang, Ini Pesannya

Karena dikepung banjir, bantuan logistik yang mulai berdatangan pun mulai diserbu warga. Saat ini posko penanganan banjir didirikan di masing-masing kecamatan, seperti di Kecamatan Gubug sebanyak 600-an nasi bungkus disiapkan untuk didistribusikan kerukah warga.

Kapolres Grobogan, AKBP Dedy Anung mengatakan, bersama pihak terkait kini mulai menyiapkan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir. Pihaknya pun mensiagakan personil untuk membantu warga jika permintaan evakuasi ke tempat yang lebih aman.

"Kita siapkan juga dengan BPBD, dapur umum nanti TNI Polri juga sudah siapkan bahannya. Nanti kita masakan, kemudian nanti kita bagikan kepada warga terdampak," tandasnya.

Dampak banjir yang begitu besar, membuat warga mulai mengungsi ke masjid, balai desa hingga rumah sanak saudara. Sam Yaeni salah satu warga Desa Gubug mengaku, terpaksa mengungsi karena banjir dirumahnya sudah cukup dalam hingga perut orang dewasa. Banjir yang datang tiba-tiba membuat perabotan rumah rusak.

"Langsung mengungsi kesini. Kita enggak tahu langsung semua. Tadi anak tak suruh lihat rumah kulkasnya ambruk, lemari pada mengapung," ujar Sam Yaeni.***

Editor: Yusuf Afandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x