“Persiapkan perbekalan, amankan dokumen penting. Kan tidak ada salahnya untuk bersiap-siap. Kalau terjadi sesuatu, lapor ke petugas desa, kecamatan, atau BPBD,” urainya.
Lebih lanjut, Helmy menyebut perlu ada sinergi dalam antisipasi dan penanganan bencana. Pemerintah, bukan hanya di kabupaten dan provinsi bahkan di tingkat pusat, harus ikut campur dalam hal tersebut.
Baca Juga: INFO LOKER! PT Cikal Citra Mapan Buka 500 Lowongan Kerja, Cek Kualifikasinya!
Dia mencontohkan, daerah rawan bencana di Desa Tempur, Kecamatan Keling-Jepara atau di kaki Kabupaten Kudus, yang membutuhkan sinergi kompak.
“Longsor di kaki Gunung Muria Kudus butuh anggaran banyak sekali. Itu harus ada sinergi pusat provinsi dan pusat,” papar Helmi.
Dia juga mendorong pemerintah memberikan skala prioritas terhadap daerah rawan bencana. Bukan saja dalam penanganan tapi juga pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: 5 Manfaat Memiliki Rencana dalam Hidup, Salah Satunya Membantumu Tetap Termotivasi
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan melanda Jateng, pada akhir 2021 dan awal 2022. Kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan.***